Alkitab | 28 April 2023
7 Alasan Kuat Membaca Alkitab
        
Siapa saja yang mempertimbangkan Alkitab secara objektif akan menyimpulkan bahwa Alkitab adalah buku yang luar biasa. Alkitab berisi kisah-kisah yang menarik dan sejarah yang mempesona dari umat Allah sepanjang abad. Alkitab juga berisi puisi yang sangat menyentuh, kata-kata yang adalah sumber kenyamanan dan kebijaksanaan yang mendalam, dan bagian-bagian yang menyampaikan standar etika serta moralitas tertinggi.

Ini merupakan alasan yang cukup bagi semua orang untuk membaca Alkitab.

Akan tetapi, kita sebagai kaum beriman memustikakan Alkitab jauh melebihi kualitas itu sendiri. Kita memastikannya sebagai perkataan Allah.

Dalam postingan ini, kita hanya akan membahas 7 dari sekian banyak manfaat yang kita peroleh dari membaca Alkitab. Kita akan melihat ayat-ayat kunci dan catatan dari Versi Pemulihan yang memberikan alasan-alasan kuat untuk membaca Firman Tuhan secara teratur sepanjang hidup kristiani kita.

1. Alkitab Memelihara Kita
Dengan membaca Alkitab, kita diberi makan secara batini

Sama seperti kebutuhan utama seorang bayi adalah makan, kita anak-anak Allah terutama perlu dirawat secara rohani daripada mempelajari banyak doktrin dalam Alkitab. Allah memberi kita Alkitab untuk memberi makan kita.

Satu Petrus 2:2 berkata:

“Jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu menginginkan air susu yang murni dan rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan.”

Firman Allah adalah susu yang murni, makanan rohani kita, untuk memelihara kita. Melalui dirawat, kita bertumbuh sebagaimana hayat Allah bertambah di dalam kita.

Dalam Matius 4:4, Tuhan Yesus berkata:

“Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”

Sebagaimana seorang manusia hidup di bumi, Yesus hidup dengan cara yang sama, dan Dia adalah teladan kita yang sangat baik. Kita harus hidup bukan hanya dari makanan jasmani saja, tetapi dari Firman Allah. Inilah cara bagaimana rasa lapar batiniah kita dipuaskan dan kita akan dikuatkan untuk memperhidupkan kehidupan Kristen, bertumbuh di dalam hayat Allah.

2. Alkitab Memberi Kita Terang
Pernahkan Anda berjalan ke suatu tempat di malam hari saat di luar gelap gulita? Mayoritas dari kita pasti akan membawa senter sehingga kita dapat melihat ke mana kita sedang berjalan. Jika tidak, kita akan mudah tersandung atau tersesat

Meskipun kita telah diselamatkan, kita masih tetap dikelilingi oleh kegelapan zaman ini. Banyak hal dapat menyebabkan kita tersandung dalam perjalanan kekristenan kita atau meninggalkan jalan mengikuti Tuhan. Bagaimana kita tahu jalan mana yang harus dilalui? Di tengah begitu banyaknya kegelapan, kita perlu terang ilahi.

Alkitab adalah terang ilahi itu. Mazmur 119:105 berkata:

“Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.”

Setiap hari kita perlu Firman Allah sebagai pelita dan terang untuk memimpin langkah kita dan menunjukkan jalan Allah kepada kita.

Dua Petrus 1:19 juga mengatakan bahwa Firman Allah adalah pelita bagi kita:

“Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.”

Catatan kaki 192 tentang pelita dalam Perjanjian Baru dengan catatan kaki Versi Pemulihan memberikan pandangan yang bermanfaat:

“Petrus mengibaratkan perkataan nubuat dalam Kitab Suci sebagai pelita yang bercahaya di tempat yang gelap. Ini menunjukkan bahwa (1) zaman ini adalah tempat gelap pada malam yang gelap (Rm. 13:12), semua orang di dunia ini berjalan dan bergerak di dalam kegelapan; (2) perkataan nubuat dalam Kitab Suci bagaikan pelita yang bercahaya bagi kaum beriman, menyampaikan terang rohani yang bercahaya di dalam kegelapan mereka (bukan sekadar pengetahuan dalam huruf-huruf untuk pengertian mental mereka), membimbing mereka masuk dalam hari yang terang, bahkan melewati malam yang gelap sampai hari penyataan Tuhan menyingsing. Sebelum Tuhan sebagai terang matahari itu muncul, kita perlu perkataan ini sebagai terang untuk menyoroti langkah-langkah kita.”

Orang-orang di dunia sedang berjalan dan bergerak dalam kegelapan. Kita melihat hal ini dalam seluruh lapisan masyarakat, di seluruh bumi. Bagaimana kita tidak kehilangan arah? Allah telah memberi kita sebuah persediaan yang luar biasa: Alkitab.

Setiap hari kita perlu membaca Alkitab sehingga ia dapat bersinar atas kita sebagai terang ilahi, menyelamatkan kita dari berjalan dan bergerak dalam kegelapan. Ketika kita menantikan kedatangan Tuhan kali kedua, kita perlu membaca Alkitab setiap hari sehingga ia dapat bersinar atas kita dan menerangi jalan kita sampai fajar menyingsing.

3. Alkitab Menyirami Kita
Apakah Anda pernah menyadari betapa hijau dan segarnya tumbuhan setelah hujan? Ini karena hujan memberi mereka siraman yang cukup, membersihkan debu, kotoran, dan serpihan-serpihan yang menumpuk. Ini juga membersihkan pori-pori kecil pada daun tumbuhan, meningkatkan kemampuannya untuk menyerap nutrisi. Dan hujan juga mengandung unsur hara tertentu yang dibutuhkan tumbuhan untuk tumbuh subur. Tidak heran tanaman direvitalisasi setelah diguyur hujan.

Embun juga bermanfaat bagi tumbuhan. Embun membentuk lapisan yang melindungi daun tumbuhan sehingga tumbuhan dapat mempertahankan kelembaban dalam sel-selnya. Dan di lingkungan yang panas, embun mendinginkan tumbuhan untuk mengurangi stress akibat panas.

Apa hubungannya dengan membaca Alkitab? Baik, apakah Anda tahu bahwa kita kaum beriman seperti tumbuhan? Kolose 2:7 berkata:

“Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia.”

Dan tahukah Anda bahwa Firman Allah adalah air surgawi yang kita perlukan?

Ulangan 32:1-2 berkata:
“Pasanglah telingamu, hai langit, aku mau berbicara, dan baiklah bumi mendengarkan ucapan mulutku. Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.”

Firman Allah laksana hujan lebat, embun, dan dirus hujan bagi kita.

Kadang kala saat kita membaca Alkitab, kita memiliki sensasi Firman Allah sebagai hujan, membersihkan kotoran dunia yang terkumpul dalam hidup kita sehari-hari. Saat kita membaca, kita direvitalisasi, dan hati kita, seperti pori-pori tumbuhan, dibuka kembali kepada-Nya. Pada saat yang sama, nutrisi rohani dalam Firman-Nya disampaikan kepada kita dengan cara yang menyegarkan.

Dan terkadang membaca Alkitab seperti dibasahi oleh embun pagi yang lembut. Kali pertama kita datang kepada Tuhan, kita mungkin merasa seolah-olah kita benar-benar kering. Misalnya, situasi pekerjaan kita yang sulit mungkin merupakan lingkungan yang “panas” bagi kita yang membuat kita stres. Tetapi kata-kata Alkitab menyirami kita dalam kondisi kita yang kering, menenangkan dan menyejukkan kita seperti embun.

Entah kita mengalaminya sebagai hujan, embun, atau hujan deras, Firman Tuhan adalah air surgawi kita. Itu menyegarkan, memperkuat, dan memperbaharui kita.

4. Firman Allah adalah Cara Allah Berbicara Kepada Kita
Allah ingin berbicara kepada kita masing-masing secara pribadi. Tapi seperti apa itu?

Allah tidak berbicara kepada kita dengan cara yang supranatural atau spektakuler. Dia berbicara kepada kita secara langsung dan jelas dalam kata-kata Alkitab. Dua Timotius 3:16 mengatakan:

“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.”

Ketika kita membaca Kitab Suci, Allah berbicara kepada kita. Sering kali kita diajari, diyakinkan, dikoreksi, atau diinstruksikan, bukan dengan huruf hitam dan putih di halaman Alkitab, tetapi oleh Allah yang berbicara kepada kita melalui firman itu secara pribadi dan langsung.

Misalnya, saat kita membaca sepuluh perintah dalam Keluaran 20, hati nurani kita diinsafkan, dan kita menyadari bahwa kita gagal di hadapan Allah dalam banyak bidang kehidupan kita. Rasa keyakinan itu datang dari perkataan Allah kepada kita secara pribadi dan langsung saat kita membaca firman tersebut.

Allah juga dapat berbicara kepada kita bahkan setelah kita membaca sesuatu dalam Firman-Nya. Sebagai contoh, katakanlah suatu hari Anda membaca Matius 6:12:

“Dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami.”

Kemudian, seseorang mengatakan sesuatu yang menyinggung Anda. Anda merasa kesal dan bahkan membenci mereka. Kemudian entah dari mana, firman dari Matius 6:12 itu muncul di hati Anda dan meyakinkan Anda tentang perasaan keras Anda.

Firman-Nya membuat Anda menyadari kembali betapa Tuhan telah mengampuni Anda berkali-kali atas begitu banyak dosa, dan bahwa Anda harus mengampuni orang ini. Ini adalah pembicaraan Tuhan yang seketika dan hidup kepada Anda dalam situasi Anda. Dengan rahmat Tuhan, Anda berpaling kepada-Nya dan berdoa, “Ya Tuhan, ampuni saya karena marah. Saya juga memaafkan.”

Pengalaman seperti ini sebenarnya tidak datang “entah dari mana”. Itu muncul dari pembacaan kita terhadap Alkitab. Pembicaraan pribadi-Nya kepada kita selalu sesuai dengan firman yang tertulis dari Alkitab. Jadi membaca Alkitab secara konsisten memungkinkan Tuhan untuk berbicara kepada kita secara teratur. Semakin banyak kita membacanya, Dia makin dapat berbicara kepada kita secara pribadi.

5. Alkitab adalah Sumber Iman Kita
Kita terbiasa hidup di alam material yang terlihat; terkadang kita mungkin meragukan hal-hal yang tidak kelihatan dari alam roh. Kita bahkan mungkin meragukan bahwa Allah itu ada.

Ketika kita mengalami keraguan dalam kehidupan Kristen kita, haruskah kita berusaha lebih keras untuk percaya? Haruskah kita menggunakan pemikiran positif? Tak satu pun yang membantu. Setiap kali kita berkecil hati karena keraguan, kita tidak perlu putus asa. Membaca Alkitab memperkuat iman kita.

Roma 10:17 mengatakan:

“Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.”

Iman dan firman Kristus berjalan seiring. Jika kita tidak mendengar firman Kristus, kita tidak dapat memiliki iman. Ini terbukti sebelum kita diselamatkan. Kita membutuhkan seseorang untuk menyampaikan Injil keselamatan Kristus kepada kita. Ketika kita mendengar mereka berbicara tentang Yesus, kita secara spontan percaya kepada-Nya.

Memiliki iman dengan mendengarkan firman Kristus terus berlanjut menjadi kenyataan di sepanjang kehidupan Kristen kita. Ketika kita mendengar firman Kristus dengan membaca Alkitab, iman ditanamkan ke dalam diri kita. Semakin banyak kita membaca, kita semakin percaya.

6. Alkitab Menguduskan Kita
Dalam 1 Yohanes 2:15 kita dilarang:

“Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.”

Bumi diciptakan oleh Allah, tetapi dunia yang dimaksud dalam ayat ini dirancang oleh musuh Allah, Satan. Dunia adalah sistem rumit yang dirancang untuk menarik, merebut, dan menjauhkan umat manusia dari Allah. Iblis telah memanfaatkan setiap aspek kehidupan manusia untuk mengembangkan sistem ini. Sistem ini memiliki segudang departemen dengan sesuatu untuk semua orang. Jadi bagaimana kita bisa lepas dari mengasihi dunia? Bagaimana kita dapat dipisahkan darinya?

Untuk dipisahkan dari dunia, kita perlu dikuduskan.

Dalam Yohanes 17:17, Tuhan Yesus berdoa kepada Bapa:

“Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.”

Mari baca catatan 171 di Versi Pemulihan untuk memahami arti dari kuduskanlah:

“Dikuduskan (Ef. 5:26; 1 Tes. 5:23) adalah dipisahkan dari dunia dan jajahan dunia, berpaling kepada Allah dan tujuan-Nya, ini bukan hanya secara posisi (Mat. 23:17, 19) tetapi juga pengudusan atas watak (Rm. 6:19, 22). Firman Allah yang hidup bekerja dalam kaum beriman untuk memisahkan mereka dari segala perkara duniawi. Inilah dikuduskan dalam firman Allah, firman ini adalah kebenaran, realitas.”

Ayat ini memberi tahu kita bahwa kebenaran, Firman Allah, dapat menguduskan kita, yaitu memisahkan kita dari dunia ini. Semakin banyak kita membaca dan menerima Firman Allah, kita akan makin dikuduskan. Alih-alih berjuang sendiri untuk tidak mencintai dunia, kita perlu membaca dan menyerap Alkitab, Firman Allah. Firman-Nya dapat melakukan pekerjaan pengudusan di dalam kita dan untuk kita.

7. Alkitab Memperlengkapi Kita untuk Mengalahkan Iblis
Membaca Firman juga memperlengkapi kita untuk mengalahkan serangan dan pencobaan dari Iblis.
Matius 4 memberi tahu kita bahwa setelah Tuhan Yesus dibaptis, Dia pergi ke padang gurun dan berpuasa di sana selama empat puluh hari. Kemudian Iblis mendatangi-Nya dan mencobai-Nya tiga kali. Tetapi setiap kali Tuhan, yang telah hidup dengan Firman Allah sebagai makanan-Nya, mengalahkan Satan dan menggulingkan proposisi jahatnya dengan mengutip Kitab Suci kepadanya.

Iblis juga datang kepada kita untuk mencobai kita, mengecilkan hati kita, dan mengusulkan hal-hal tertentu kepada kita. Semakin banyak kita membaca Alkitab dan menyimpan Firman Allah dalam diri kita, kita makin memiliki sesuatu untuk dikatakan kepada Iblis untuk mengalahkannya dan melepaskan diri dari pencobaan.

Misalnya, kolega atau teman sekelas Anda mengundang Anda untuk bergabung dengan mereka dalam kegiatan yang berdosa. Anda tahu itu adalah sesuatu yang Tuhan tidak setujui, tetapi kata-kata persuasif mereka memberi Iblis cara untuk menggoda Anda.

Sewaktu Anda mempertimbangkan apa yang harus dilakukan, Anda mengingat firman yang Anda baca dalam 2 Timotius 2:22:
“Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.”

Kata ini menjelaskan kepada Anda bahwa ajakan ini adalah godaan Iblis, dan itu juga menguatkan Anda untuk melawan. Melalui dikuatkan oleh Firman Allah, Anda menolak undangan mereka.

Membaca Alkitab bermanfaat bagi kita dengan cara yang tak terhitung. Dari postingan ini, mudah untuk melihat bahwa meluangkan waktu untuk membaca Alkitab setiap hari lebih bermanfaat. Buku apa lagi yang dapat memberi kita makan, menerangi kita, menyirami kita, menyampaikan Firman Allah kepada kita, memperkuat iman kita, menguduskan kita, dan mengalahkan Iblis? Membaca Firman Allah sangat bermanfaat bagi kita! Jika Anda tinggal di Indonesia, Anda dapat memesan salinan gratis Perjanjian Baru dengan catatan kaki Versi Pemulihan di sini.