Doa | 16 Juni 2023
Apakah Memungkinkan untuk Tetap Berdoa?
Dalam 1 Timotius 2:8 dan 1 Tesalonika 5:17 Rasul Paulus mendorong kita kaum beriman untuk melakukan hal yang kelihatannya tidak mungkin: “berdoa di mana-mana” dan “tetaplah berdoa.”
Bagaimana mungkin kita dapat tetap berdoa? Bagaimanapun banyak hal yang memerlukan perhatian kita sepanjang hari. Kita harus bekerja, pergi ke sekolah, memperhatikan anak-anak kita, dan seterusnya. Apakah Paulus bermaksud agar kita meletakkan tanggung jawab kita, dan menghabiskan seluruh waktu kita untuk berdoa? Tentunya tidaklah demikian. Tidaklah mungkin ia meminta kita melakukan sesuatu yang tidak mungkin. Jadi, bagaimana bisa kita berdoa di mana-mana, dan dengan tidak henti-hentinya?
Berdoa adalah salah satu berkat paling besar yang dapat kita nikmati sebagai kaum beriman. Melalui berdoa, kita dapat datang untuk bersekutu dengan-Nya secara pribadi. Perkara berdoa memiliki banyak aspek. Contohnya, kita sebelumnya telah membahas pentingnya memiliki waktu khusus untuk berdoa, dan bahkan pergi ke ruang pribadi untuk berdoa tanpa gangguan.
Di pihak lain, tetap berdoa di setiap tempat adalah aspek berdoa yang lain. Dan sebenarnya memiliki dua aspek berdoa itu adalah perkara yang dapat dilakukan dan diperlukan dalam kehidupan Kristen kita.
Bernapas merawat hayat fisik kita. Bernapas adalah sebuah padanan yang indah terhadap doa; berdoa adalah napas rohani kita, dan mutlak diperlukan untuk merawat hayat rohani kita. Kita bernapas dalam hayat ilahi melalui berdoa.
Menyadari bahwa berdoa adalah napas rohani kita menolong kita untuk memahami bahwa berdoa di setiap tempat dan waktu itu bukan hal yang mustahil. Namun, secara praktis, bagaimana kita melakukannya?
Satu cara sederhana untuk mempraktikkan jenis doa ini adalah dengan menyeru nama Tuhan Yesus. Kita melihat bahwa menyeru adalah sama dengan bernapas dalam Ratapan 3:55-56”
Ayat ini memberi tahu kita bahwa menyeru nama Tuhan adalah napas rohani kita. Dan sama seperti napas fisik, menyeru nama-Nya bisa kita lakukan di mana-mana dan di setiap waktu.
Hari demi hari, kita perlu bertekun untuk membangun sebuah kebiasaan untuk tetap berdoa. Kita dapat melatih roh kita untuk senantiasa menyeru nama Tuhan, di mana pun kita berada, bahkan saat melaksanakan tanggung jawab dan menempuh hidup sehari-hari. Kita tidak perlu pergi ke sebuah tempat tertentu atau berhenti dari apa yang sedang kita kerjakan untuk bernapas secara rohani. Selagi kita berkendara, mengerjakan ujian, bekerja, atau melakukan hal-hal rutin, kita dapat menghirup Dia dengan menyeru nama-Nya, secara lantang atau lembut.
Kadang-kadang, kita mungkin menyadari bahwa kita ternyata tidak bernapas secara rohani sebagaimana seharusnya. Tetapi, kita tidak perlu patah semangat. Kita dapat dengan sederhana mulai melatih roh kembali. Selagi kita berlatih berdoa dengan menyeru nama Tuhan lebih banyak, pernapasan rohani ini akan menjadi spontan dan teratur sepanjang hari. Pada akhirnya, kita akan mulai tetap berdoa di setiap tempat.
Syukur kepada Allah atas jalan yang indah ini untuk berdoa!
Kami berharap Anda didorong dan dikuatkan dalam kehidupan doa Anda dengan membaca postingan kami yang lain mengenai berdoa: Doa pribadi dalam zaman yang menyesatkan; Bagaimana doa menjadi napas rohani kita?; 8 hal yang membantu untuk bernapas dalam Allah melalui berdoa; dan 5 latihan rohani yang dapat Anda lakukan melalui berdoa.
Anda dapat membaca catatan kaki lebih banyak lagi dari Alkitab Perjanjian Baru dengan Catatan Kaki Versi Pemulihan dengan memesannya secara gratis di sini.
Bagaimana mungkin kita dapat tetap berdoa? Bagaimanapun banyak hal yang memerlukan perhatian kita sepanjang hari. Kita harus bekerja, pergi ke sekolah, memperhatikan anak-anak kita, dan seterusnya. Apakah Paulus bermaksud agar kita meletakkan tanggung jawab kita, dan menghabiskan seluruh waktu kita untuk berdoa? Tentunya tidaklah demikian. Tidaklah mungkin ia meminta kita melakukan sesuatu yang tidak mungkin. Jadi, bagaimana bisa kita berdoa di mana-mana, dan dengan tidak henti-hentinya?
Berdoa adalah salah satu berkat paling besar yang dapat kita nikmati sebagai kaum beriman. Melalui berdoa, kita dapat datang untuk bersekutu dengan-Nya secara pribadi. Perkara berdoa memiliki banyak aspek. Contohnya, kita sebelumnya telah membahas pentingnya memiliki waktu khusus untuk berdoa, dan bahkan pergi ke ruang pribadi untuk berdoa tanpa gangguan.
Di pihak lain, tetap berdoa di setiap tempat adalah aspek berdoa yang lain. Dan sebenarnya memiliki dua aspek berdoa itu adalah perkara yang dapat dilakukan dan diperlukan dalam kehidupan Kristen kita.
Bagaimana tetap berdoa di mana-mana?
Jika kita berhenti sejenak untuk merenungkan, apakah yang secara fisik kita semua tetap lakukan, tiap detik dalam kehidupan kita? Bernapas. Tidak peduli betapa sibuknya kita, kita tetap bernapas. Tidak peduli apa yang sedang kita lakukan, pada saat yang sama kita sedang bernapas. Kita tidak perlu berhenti sejenak dari aktivitas yang lain untuk bernapas, tidak peduli betapa menekan dan padatnya aktivitas tersebut.
Bernapas merawat hayat fisik kita. Bernapas adalah sebuah padanan yang indah terhadap doa; berdoa adalah napas rohani kita, dan mutlak diperlukan untuk merawat hayat rohani kita. Kita bernapas dalam hayat ilahi melalui berdoa.
Menyadari bahwa berdoa adalah napas rohani kita menolong kita untuk memahami bahwa berdoa di setiap tempat dan waktu itu bukan hal yang mustahil. Namun, secara praktis, bagaimana kita melakukannya?
Satu cara sederhana untuk mempraktikkan jenis doa ini adalah dengan menyeru nama Tuhan Yesus. Kita melihat bahwa menyeru adalah sama dengan bernapas dalam Ratapan 3:55-56”
“Ya TUHAN, aku memanggil nama-Mu dari dasar lobang yang dalam. Engkau mendengar suaraku! Janganlah Kaututupi telinga-Mu terhadap kesahku dan teriak tolongku!”
Ayat ini memberi tahu kita bahwa menyeru nama Tuhan adalah napas rohani kita. Dan sama seperti napas fisik, menyeru nama-Nya bisa kita lakukan di mana-mana dan di setiap waktu.
Bertekun untuk tetap berdoa
Tidak seperti napas fisik, yang secara alami dan otomatis, tetap berdoa dengan menyeru nama Tuhan memerlukan latihan di pihak kita. Catatan kaki 1 dalam 1 Tesalonika 5:17 dari Alkitab Perjanjian Baru dengan Catatan Kaki Versi Pemulihan menjelaskan apa yang dimaksud dengan tetap berdoa:
“Ini berarti bersekutu tanpa henti dengan Allah dalam roh kita. Hal ini perlu dipertahankan dengan gigih (Rm. 12:12; Kol. 4:2), dengan roh yang kuat (Ef. 6:18).”
Hari demi hari, kita perlu bertekun untuk membangun sebuah kebiasaan untuk tetap berdoa. Kita dapat melatih roh kita untuk senantiasa menyeru nama Tuhan, di mana pun kita berada, bahkan saat melaksanakan tanggung jawab dan menempuh hidup sehari-hari. Kita tidak perlu pergi ke sebuah tempat tertentu atau berhenti dari apa yang sedang kita kerjakan untuk bernapas secara rohani. Selagi kita berkendara, mengerjakan ujian, bekerja, atau melakukan hal-hal rutin, kita dapat menghirup Dia dengan menyeru nama-Nya, secara lantang atau lembut.
Kadang-kadang, kita mungkin menyadari bahwa kita ternyata tidak bernapas secara rohani sebagaimana seharusnya. Tetapi, kita tidak perlu patah semangat. Kita dapat dengan sederhana mulai melatih roh kembali. Selagi kita berlatih berdoa dengan menyeru nama Tuhan lebih banyak, pernapasan rohani ini akan menjadi spontan dan teratur sepanjang hari. Pada akhirnya, kita akan mulai tetap berdoa di setiap tempat.
Syukur kepada Allah atas jalan yang indah ini untuk berdoa!
Kami berharap Anda didorong dan dikuatkan dalam kehidupan doa Anda dengan membaca postingan kami yang lain mengenai berdoa: Doa pribadi dalam zaman yang menyesatkan; Bagaimana doa menjadi napas rohani kita?; 8 hal yang membantu untuk bernapas dalam Allah melalui berdoa; dan 5 latihan rohani yang dapat Anda lakukan melalui berdoa.
Anda dapat membaca catatan kaki lebih banyak lagi dari Alkitab Perjanjian Baru dengan Catatan Kaki Versi Pemulihan dengan memesannya secara gratis di sini.
Post Views: 177