Kehidupan Kristen | 13 Oktober 2023
4 Janji-janji yang Berharga dan Sangat Besar dari Allah
        
Kita dapat menemukan janji-janji yang Allah berikan kepada kita dalam firman-Nya. Contohnya, Ia berjanji untuk menjaga kita dengan setia dan tidak pernah meninggalkan kita. Namun dalam 2 Petrus 1:4, beberapa janji-janji-Nya dideskripsikan sebagai berharga dan sangat besar.

Apakah janji-janji berharga dan sangat besar ini berhubungan dengan barang material seperti mobil yang lebih baik, hidup tanpa kesulitan finansial, atau kehidupan keluarga yang bebas masalah dengan pasangan dan anak-anak terbaik? Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita lihat terlebih dahulu mengapa Allah memberikan janji-janji luar biasa ini kepada kita. Ini akan membantu kita melihat apa yang membuat janji-janji ini begitu berharga dan sangat besar.

Tujuan Janji-janji Allah
Mari kita baca 2 Petrus 1:4-5,

“Kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib. Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi , dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.”

Konteks dari ayat ini memberi tahu kita bahwa janji-janji yang berharga dan sangat besar yang dikatakan Petrus tidak berhubungan dengan kemakmuran atau hidup yang bebas masalah. Janji-janji ini juga bukan sesuatu yang ada jauh di masa akan datang, atau setelah kita meninggal. Janji-janji ini berhubungan dengan sesuatu yang mendalam yang dapat kita nikmati di tempat ini dan saat ini juga.

Ayat-ayat ini memberi tahu kita bahwa Allah memberi kita janji sedemikian agar melaluinya kita boleh mengambil bagian dalam kodrat (hayat) ilahi. Tidak heran Petrus menyebutnya berharga dan sangat besar. Fakta bahwa kita manusia dapat mengambil bagian dalam hayat ilahi Allah adalah perkara yang luar biasa besar!

Mengambil bagian dalam sesuatu berarti menerimanya ke dalam kita dan mengalaminya. Sama seperti kita mengambil bagian dalam makanan setiap hari, kita dapat mengambil bagian dalam hayat Ilahi Allah melalui janji-Nya yang berharga dan sangat besar. Ketika kita mengambil bagian dalam hayat-Nya, sesuatu terjadi di dalam kita, yaitu kita mulai mengekspresikan Allah.

Sebagai ilustrasi, katakanlah seseorang memakan banyak wortel. Memakan banyak wortel dapat membuat kulitnya berwarna oranye, mengekspresikan wortel yang telah mengkonstitusinya. Demikian pula, semakin kita mengambil bagian dalam hayat ilahi Allah kita makin terkonstitusi dan mengekspresikan hayat-Nya.

Mengetahui bahwa kita dapat berbagian dalam hayat Allah akan merevolusi kehidupan kristiani kita. Mengekspresikan Allah bukanlah hasil dari usaha atau kebiasaan luaran kita, tapi hasil dari mengambil bagian dalam hayat ilahi-Nya. Jadi ketika kita berbagian dalam-Nya, Allah mengerjakan tujuan-Nya untuk menyatukan diri-Nya ke dalam kita dan berbaur dengan kita sehingga kita menjadi ekspresi-Nya bagi kemuliaan-Nya.

Catatan kaki 2 ayat 2 Petrus 1:4 di dalam Perjanjian Baru dengan Catatan Kaki versi Pemulihan mengatakan,

“Mengacu kepada kemuliaan dan kebajikan dalam ay. 3. Melalui dan berdasarkan kemuliaan dan kebajikan Tuhan, yang dengannya dan kepadanya kita telah dipanggil, Dia telah memberi kita janji-janji-Nya yang berharga dan sangat besar, seperti dalam Mat. 28:20; Yoh. 6:57; 7:38-39; 10:28-29; 14:19-20, 23; 15:5, dan 16:13-15 . Semua janji ini akan berangsur-angsur digenapkan di atas kaum beriman-Nya dengan kuasa hayat-Nya sebagai kebajikan yang unggul, hingga mencapai kemuliaan-Nya.”

Sekarang, mari kita melihat empat potongan pertama yang terdaftar di dalam catatan ini untuk mencicipi janji-janji ini.

1. Matius 28:20—“Dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman.”
Catatan 2 mengenai menyertai kamu mengatakan,

“Raja surgawi adalah Imanuel, Allah menyertai kita (1:23). Di sini, Dia berjanji bahwa dalam kebangkitan Dia akan menyertai kita senantiasa dengan segala kuasa, sampai kepada akhir zaman, yaitu sampai akhir zaman ini. Karena itu, di mana saja kita berkumpul ke dalam nama-Nya, Dia ada di tengah-tengah kita (18:20).”

Di awal Injil Matius, seorang malaikat memberi tahu Yusuf sebelum kelahiran Tuhan bahwa Yesus akan disebut Imanuel, yang berarti Allah menyertai kita. Kitab Matius diakhiri dengan Tuhan yang telah bangkit memerintahkan murid- murid-Nya untuk keluar memberitakan Injil. Kemudian perkataan akhir Tuhan Yesus di dalam Kitab Matius adalah janji-Nya untuk menyertai kita senantiasa. Saat kita menjalani hidup, Ia menyertai kita—bukan kadangkala, namun senantiasa, setiap hari. Ia telah menyertai kita kemarin, Ia menyertai kita hari ini, dan Ia akan menyertai kita esok hari, sampai pada akhir zaman. Apa pun keadaan kita, kita dapat menikmati hadirat-Nya setiap hari. Sungguh janji Tuhan yang berharga yang menguatkan hati!

2. Yohanes 6:57—“Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga siapa saja yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku.
Di dalam Yohanes 6, Tuhan Yesus memperkenalkan diri-Nya sebagai roti hayat dari surga untuk kita makan. Catatan kaki 1 dalam ayat 57 menjelaskan apa maksudnya memakan Aku,

“Makan ialah menerima makanan ke dalam kita, dan secara organik tercerna ke dalam tubuh kita. Jadi, makan Tuhan Yesus berarti menerima Dia ke dalam kita, agar terserap secara hayat oleh manusia baru yang dilahirkan kembali. Kemudian kita hidup berdasarkan Tuhan yang kita terima. Demikianlah Sang Bangkit ini hidup di dalam kita (14:19- 20).”

Kita hidup secara jasmani dari makanan yang kita makan. Begitu pula, kita hidup secara rohani dari memakan Kristus sebagai makanan kita di dalam Firman Allah. Menurut janji ini dalam Yohanes 6, jika kita memakan Tuhan Yesus di dalam Firman-Nya, kita akan hidup oleh Dia dan Dia akan diperhidupkan melalui kita. Inilah cara kita menjalani hidup kristiani. Bukan berjuang dengan tenaga kita sendiri, namun dengan menerima persediaan bergizi Kristus sebagai roti hayat.

3. Yohanes 7:38-39—“Siapa saja yang percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.” Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.”
Satu Korintus 15:45 memberi tahu kita bahwa di dalam kebangkitan, Tuhan Yesus menjadi Roh pemberi hayat. Sebagai Roh itu, Ia adalah air hayat untuk kita minum. Tuhan berjanji kepada kita bahwa ketika kita datang kepada-Nya, percaya kepada-Nya, dan minum Dia, batin kita yang haus akan dipuaskan. Kapanpun, di manapun, kita dapat minum Roh itu dengan kembali ke dalam roh kita, di mana Ia ada. Ketika kita minum Roh itu, Ia memuaskan kita dengan diri-Nya sebagai air hayat.

Tuhan juga berjanji ketika kita minum Roh itu, sungai air hayat akan mengalir kepada orang lain. Apakah maksudnya? Catatan 2 ayat 28 menjelaskan,

“Aliran-aliran air hidup mengacu kepada banyak aspek aliran hayat (lih. Rm. 15:30; 1 Tes. 1:6; 2 Tes. 2:13; Gal. 5:22-23), yang bersumber pada sungai air hayat yang unik itu (Why. 22:1), yaitu Roh hayat Allah (Rm. 8:2).”

Ketika kita minum Roh itu, sungai yang unik itu, keperluan kita terpenuhi. Kemudian saat kita menikmati Allah sedemikian, secara spontan dari diri kita akan mengalir kasih, damai, panjang sabar, kemurahan dan banyak lagi aspek-aspek hayat Allah yang memenuhi keperluan orang-orang di sekitar kita.

4. Yohanes 10:28-29—“Dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar daripada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.”
Catatan 1 mengenai hayat yang kekal dan tangan membantu kita menghargai janji Tuhan di sini,

“Hayat yang kekal (lih. cat. 15² dalam ps. 3) adalah untuk kehidupan kaum beriman. Tangan Bapa, yang dengannya Ia memilih di dalam kasih-Nya menurut tujuan-Nya (17:23; 6:38-39), dan tangan Putra, yang dengannya Ia menyelamatkan menurut anugerah-Nya, guna merampungkan kehendak Bapa (1:14; 6:37), keduanya memiliki kekuatan pemeliharaan yang melindungi kaum beriman. Hayat yang kekal tidak akan layu selama-lamanya, tangan Bapa dan Putra selamanya tidak akan gagal. Itulah sebabnya kaum beriman teguh dan tidak akan binasa selamanya.”

Tuhan memberi kita hayat yang kekal untuk kehidupan kita saat ini. Kita memiliki hayat kekal, yang tidak akan pernah habis, dan kita terjaga aman di dalam tangan Bapa dan Putra. Kita teguh (aman) selamanya. Kita aman di dalam tangan Bapa dan Putra selamanya! Karena kita teguh (aman) di dalam Dia, kita dapat berbagian di dalam hayat kekal- Nya setiap hari tanpa keraguan atau ketakutan.

Terima kasih Tuhan karena telah memberikan kami janji-janji yang berharga dan sangat besar ini! Kami mendorong Anda untuk memesan salinan gratis Kitab Perjanjian Baru dengan Catatan Kaki versi Pemulihan agar Anda dapat membaca catatan janji-janji lainnya yang terdaftar di catatan kaki 2 pada 2 Petrus 1:4, khususnya di dalam Yohanes 14, pasal yang mendalam di dalam Perjanjian Baru.