Kehidupan Kristen | 08 September 2023
Apa itu Keselamatan Lengkap Allah dalam Alkitab?
Pernahkah Anda bertanya-tanya apakah keselamatan Allah hanya untuk menyelamatkan kita dari kebinasaan kekal? Seluar biasa apa pun itu, jika hanya demikian, maka apa arti sisa hidup kita di bumi?
Alkitab memberi tahu kita bahwa keselamatan Allah mencakup lebih dari yang kita duga. Ini adalah keselamatan yang lengkap.
Allah dengan sengaja menciptakan manusia menurut gambar-Nya dan membentuk roh manusia di dalamnya. Bagian terdalam dari diri manusia ini secara unik mampu mengontak, menerima, dan menampung Allah.
Allah menciptakan manusia seperti ini karena Dia ingin masuk, bersatu, dan tinggal di dalam manusia agar Dia menjadi hayat dan segalanya bagi manusia, dan manusia dapat hidup oleh Allah sendiri. Melalui persatuan penuh kasih dalam kehidupan ilahi, Allah memiliki tempat kediaman di dalam manusia, dan manusia dapat mengekspresikan Allah. Ekspresi Allah dalam diri manusia adalah tujuan Allah.
1. Manusia berada di bawah penghukuman Allah
Ketidaktaatan Adam adalah dosa, dan Allah, yang adil-benar, harus menghakimi dosa. Allah mengasihi Adam, tetapi Dia tidak punya pilihan. Keadilbenaran-Nya mengharuskannya menghukum Adam. Karena ketidaktaatan Adam, semua keturunannya juga menjadi berdosa. Karena Allah harus menghakimi orang berdosa, di hadapan Allah, kita adalah orang berdosa yang dihukum.
2. Umat manusia telah diracuni oleh sifat Iblis
Paulus berbicara tentang masalah batin kita dalam Roma 5:19:
Paragraf pertama dari catatan kaki pertama dalam Alkitab versi Pemulihan menjelaskan apa yang dimaksud dengan “menjadi orang berdosa”:
Betapa menyedihkannya! Jiwa dan tubuh kita tercemar dengan sifat jahat satani, dan roh kita menjadi mati. Alih-alih berkontak, menampung, dan mengekspresikan Allah, manusia yang jatuh secara spontan menolak Allah dan mengungkapkan sifat satani musuh Allah.
Terlepas dari apa yang Satan lakukan, Tuhan tidak akan pernah dapat dikalahkan. Sebaliknya, hikmat Allah yang agung ditunjukkan dalam solusi ganda-Nya terhadap masalah ganda kita: keselamatan-Nya yang lengkap.
1. Penebusan menyelamatkan kita dari penghakiman
Anak Allah, Yesus, Anak Domba Allah yang tidak berdosa, mati di kayu salib untuk menanggung penghakiman Allah atas kita semua! Karena Yesus telah membayar hukuman atas dosa-dosa kita, Allah dapat melepaskan kita dari dosa-dosa kita dan memberi kita pengampunan. Melalui kematian Anak-Nya, kita diselamatkan dari hukuman Allah. Kita tidak pernah bisa cukup bersyukur kepada Tuhan untuk hal ini.
Kita tidak lagi berada di bawah penghukuman Allah dan menuju kebinasaan kekal. Kita, orang-orang berdosa yang dulunya adalah musuh Allah, selamanya ditebus dan diperdamaikan dengan Allah pada saat kita percaya kepada Yesus Kristus dan menerima Dia sebagai Juruselamat kita.
2. Hayat menyelamatkan kita secara batiniah dari keadaan kita yang penuh dosa
Keselamatan Allah yang lengkap juga dilaksanakan melalui hayat Kristus.
Yesus tidak hanya mati di kayu salib untuk menebus kita, Dia juga bangkit dari kematian, dan dalam kebangkitan, Dia menjadi Roh pemberi hayat. Ketika kita percaya kepada Yesus Kristus, Dia sebagai Roh datang ke dalam roh manusia untuk memberi kita hayat ilahi dan hidup di dalam kita. Dari roh kita, Dia ingin menyebar ke dalam jiwa kita dan bahkan ke dalam tubuh kita sampai kita dijenuhi dengan-Nya. Beginilah cara-Nya menyelamatkan setiap bagian diri kita dari dampak buruk kejatuhan umat manusia.
Keselamatan dalam hayat Kristus memecahkan masalah konstitusi kita yang penuh dosa dan dilaksanakan setiap hari di dalam diri kita, selama sisa hidup kita
Catatan kaki 4 Roma 5:10 dalam Versi Pemulihan menjelaskan arti diselamatkan dalam hayat Kristus:
Puji Tuhan atas keselamatan yang sempurna! Kristus ingin menyelamatkan pribadi kita seutuhnya dalam hayat-Nya. Semakin Dia bertumbuh di dalam kita, kita makin menikmati keselamatan lengkap-Nya dan dipulihkan kepada maksud awal Allah untuk menjadikan kita tempat kediaman dan ekspresi-Nya.
Kita menghargai kematian Kristus bagi kita untuk menyelamatkan kita dari penghakiman Allah. Namun seluruh kehidupan kita akan mempunyai makna jika kita mengetahui bahwa keselamatan Allah yang sempurna mencakup keselamatan dalam hayat Kristus. Dia ingin kita dipenuhi dengan hayat ilahi-Nya dan menikmati Dia sebagai segala sesuatu sehingga tujuan-Nya dapat terpenuhi.
Kita akan menyadari kebutuhan kita untuk diselamatkan dalam hayat Kristus dalam banyak hal—dalam pikiran, gagasan, dan konsepsi kita, dalam perasaan, sikap, dan reaksi kita, serta dalam maksud, tujuan, dan sasaran kita. Kita akan berpaling kepada-Nya dalam segala situasi dalam kehidupan kita untuk bekerja sama dengan-Nya dan membiarkan Dia bertumbuh di dalam kita. Saat kita menerima dan menikmati kasih karunia-Nya, setiap hari kita akan diselamatkan dari diri kita sendiri, dunia, dosa, dan segala hal negatif, untuk menjadi bagian dari ekspresi kemuliaan-Nya.
Jika Anda tinggal di Indonesia, Anda dapat memesan salinan gratis Perjanjian Baru dengan Catatan Kaki Versi Pemulihan di sini.
Alkitab memberi tahu kita bahwa keselamatan Allah mencakup lebih dari yang kita duga. Ini adalah keselamatan yang lengkap.
Tujuan Allah bagi umat manusia
Untuk melihat kelengkapan keselamatan Allah, pertama-tama kita harus mengetahui tujuan awal Allah bagi manusia. Wahyu 4:11 memberi tahu kita bahwa Allah menciptakan segala sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya, tujuan-Nya:
“Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan karena kehendak-Mu, semuanya itu ada dan diciptakan.
Allah dengan sengaja menciptakan manusia menurut gambar-Nya dan membentuk roh manusia di dalamnya. Bagian terdalam dari diri manusia ini secara unik mampu mengontak, menerima, dan menampung Allah.
Allah menciptakan manusia seperti ini karena Dia ingin masuk, bersatu, dan tinggal di dalam manusia agar Dia menjadi hayat dan segalanya bagi manusia, dan manusia dapat hidup oleh Allah sendiri. Melalui persatuan penuh kasih dalam kehidupan ilahi, Allah memiliki tempat kediaman di dalam manusia, dan manusia dapat mengekspresikan Allah. Ekspresi Allah dalam diri manusia adalah tujuan Allah.
Masalah ganda
Namun, Satan segera ikut campur dan menggoda Adam dan Hawa setelah penciptaan mereka untuk tidak mematuhi perintah Allah, yaitu untuk tidak makan dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Seperti yang kita lihat dalam artikel sebelumnya, hal ini mengakibatkan masalah ganda.
1. Manusia berada di bawah penghukuman Allah
Ketidaktaatan Adam adalah dosa, dan Allah, yang adil-benar, harus menghakimi dosa. Allah mengasihi Adam, tetapi Dia tidak punya pilihan. Keadilbenaran-Nya mengharuskannya menghukum Adam. Karena ketidaktaatan Adam, semua keturunannya juga menjadi berdosa. Karena Allah harus menghakimi orang berdosa, di hadapan Allah, kita adalah orang berdosa yang dihukum.
2. Umat manusia telah diracuni oleh sifat Iblis
Paulus berbicara tentang masalah batin kita dalam Roma 5:19:
” Sebab, sama seperti melalui ketidaktaatan satu orang banyak orang telah menjadi orang berdosa.”
Paragraf pertama dari catatan kaki pertama dalam Alkitab versi Pemulihan menjelaskan apa yang dimaksud dengan “menjadi orang berdosa”:
“Entah kita adalah orang dosa atau orang benar, tidak tergantung pada tindakan kita, melainkan pada susunan batiniah kita. Melalui kejatuhannya, Adam menerima satu unsur yang tidak diciptakan oleh Allah, yaitu sifat Iblis. Sifat Iblis itu menjadilah esens yang menyusun dan unsur pokok manusia yang telah jatuh, demikianlah semua orang telah tersusun menjadi orang dosa. Hari ini, kita sebagai orang dosa, bukan karena kita berbuat dosa, tetapi kita berdosa karena kita adalah orang dosa.”
Betapa menyedihkannya! Jiwa dan tubuh kita tercemar dengan sifat jahat satani, dan roh kita menjadi mati. Alih-alih berkontak, menampung, dan mengekspresikan Allah, manusia yang jatuh secara spontan menolak Allah dan mengungkapkan sifat satani musuh Allah.
Tidak ada yang dapat menggagalkan Allah
Dihakimi oleh Allah dan berdosa dalam konstitusinya, umat manusia terlihat tanpa harapan. Penggenapan maksud Allah nampaknya mustahil. Namun Efesus 3:11 memberi tahu kita kabar baik: “sesuai dengan maksud abadi, yang telah dilaksanakan-Nya dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” Tujuan Allah bersifat kekal dan tidak dapat diubah; tidak ada yang dapat menggagalkan Dia untuk memenuhinya.
Terlepas dari apa yang Satan lakukan, Tuhan tidak akan pernah dapat dikalahkan. Sebaliknya, hikmat Allah yang agung ditunjukkan dalam solusi ganda-Nya terhadap masalah ganda kita: keselamatan-Nya yang lengkap.
Bagaimana Allah melaksanakan keselamatan lengkap-Nya
Roma 5:10 memberi tahu kita bahwa Allah melaksanakan keselamatan lengkap-Nya melalui dua hal: penebusan dan hayat:
“Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah melalui kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!”
1. Penebusan menyelamatkan kita dari penghakiman
Anak Allah, Yesus, Anak Domba Allah yang tidak berdosa, mati di kayu salib untuk menanggung penghakiman Allah atas kita semua! Karena Yesus telah membayar hukuman atas dosa-dosa kita, Allah dapat melepaskan kita dari dosa-dosa kita dan memberi kita pengampunan. Melalui kematian Anak-Nya, kita diselamatkan dari hukuman Allah. Kita tidak pernah bisa cukup bersyukur kepada Tuhan untuk hal ini.
Kita tidak lagi berada di bawah penghukuman Allah dan menuju kebinasaan kekal. Kita, orang-orang berdosa yang dulunya adalah musuh Allah, selamanya ditebus dan diperdamaikan dengan Allah pada saat kita percaya kepada Yesus Kristus dan menerima Dia sebagai Juruselamat kita.
2. Hayat menyelamatkan kita secara batiniah dari keadaan kita yang penuh dosa
Keselamatan Allah yang lengkap juga dilaksanakan melalui hayat Kristus.
Yesus tidak hanya mati di kayu salib untuk menebus kita, Dia juga bangkit dari kematian, dan dalam kebangkitan, Dia menjadi Roh pemberi hayat. Ketika kita percaya kepada Yesus Kristus, Dia sebagai Roh datang ke dalam roh manusia untuk memberi kita hayat ilahi dan hidup di dalam kita. Dari roh kita, Dia ingin menyebar ke dalam jiwa kita dan bahkan ke dalam tubuh kita sampai kita dijenuhi dengan-Nya. Beginilah cara-Nya menyelamatkan setiap bagian diri kita dari dampak buruk kejatuhan umat manusia.
Keselamatan dalam hayat Kristus memecahkan masalah konstitusi kita yang penuh dosa dan dilaksanakan setiap hari di dalam diri kita, selama sisa hidup kita
Catatan kaki 4 Roma 5:10 dalam Versi Pemulihan menjelaskan arti diselamatkan dalam hayat Kristus:
“Diselamatkan dalam hayat Kristus adalah diselamatkan dalam Kristus sebagai hayat. Dia tinggal di dalam kita, dan secara organik kita bersatu dengan Dia. Melalui pertumbuhan hayat-Nya di dalam kita, kita akan menikmati keselamatan sempurna-Nya sampai puncaknya. Penebusan, pembenaran, dan pendamaian, adalah untuk membawa kita ke dalam kesatuan dengan Kristus, sehingga Dia dapat menyelamatkan kita di dalam hayat-Nya hingga mencapai kemuliaan (8:30).”
Puji Tuhan atas keselamatan yang sempurna! Kristus ingin menyelamatkan pribadi kita seutuhnya dalam hayat-Nya. Semakin Dia bertumbuh di dalam kita, kita makin menikmati keselamatan lengkap-Nya dan dipulihkan kepada maksud awal Allah untuk menjadikan kita tempat kediaman dan ekspresi-Nya.
Mengapa penting mengetahui bahwa keselamatan Allah itu lengkap
Jika kita hanya mengetahui keselamatan Allah adalah untuk menyelamatkan kita dari penghakiman kekal, kita mungkin akan merasa puas. Namun kehidupan Kristen kita, yang dimaksudkan untuk tujuan Allah, akan menjadi tanpa arah dan tujuan.
Kita menghargai kematian Kristus bagi kita untuk menyelamatkan kita dari penghakiman Allah. Namun seluruh kehidupan kita akan mempunyai makna jika kita mengetahui bahwa keselamatan Allah yang sempurna mencakup keselamatan dalam hayat Kristus. Dia ingin kita dipenuhi dengan hayat ilahi-Nya dan menikmati Dia sebagai segala sesuatu sehingga tujuan-Nya dapat terpenuhi.
Kita akan menyadari kebutuhan kita untuk diselamatkan dalam hayat Kristus dalam banyak hal—dalam pikiran, gagasan, dan konsepsi kita, dalam perasaan, sikap, dan reaksi kita, serta dalam maksud, tujuan, dan sasaran kita. Kita akan berpaling kepada-Nya dalam segala situasi dalam kehidupan kita untuk bekerja sama dengan-Nya dan membiarkan Dia bertumbuh di dalam kita. Saat kita menerima dan menikmati kasih karunia-Nya, setiap hari kita akan diselamatkan dari diri kita sendiri, dunia, dosa, dan segala hal negatif, untuk menjadi bagian dari ekspresi kemuliaan-Nya.
“Tuhan Yesus, terima kasih atas keselamatan-Mu yang lengkap. Terima kasih telah menyelamatkanku melalui kematian-Mu di kayu salib. Ya Tuhan, selamatkan aku setiap hari dalam hayat-Mu. Tuhan, selamatkan aku dalam setiap bagian diriku agar tujuan kekal-Mu dapat terpenuhi. Amin.”
Jika Anda tinggal di Indonesia, Anda dapat memesan salinan gratis Perjanjian Baru dengan Catatan Kaki Versi Pemulihan di sini.
Post Views: 424