Kehidupan Kristen | 15 Desember 2023
Kenapa Kaum Beriman Memerlukan Rekan Rohani?
Manusia membutuhkan satu sama lain sebagai sahabat dan perlindungan. Demikian pula halnya dengan kaum beriman; kita memerlukan dukungan dan rekan dari orang-orang Kristen lainnya. Tidak peduli kita adalah kaum beriman baru atau lama, kita semua memerlukan rekan rohani.
Tidak peduli kita menganggap kita telah kuat dalam iman, tidak satu pun dari antara kita sempurna. Kita telah jatuh dan melanggar Tuhan. Ketika kita menganggap diri kita demikian, sangatlah mudah kita dilemahkan oleh berbagai dosa dan kelemahan kita. Kita memerlukan yang lain untuk mengangkat kita ketika kita jatuh, mendorong kita ketika kita gagal, dan menolong kita berpaling kepada Tuhan. Dan kita juga bisa melakukan hal yang sama kepada rekan kita.
Di mata Tuhan, kita kaum beriman-Nya adalah domba-Nya. Ketika kita diselamatkan, kita telah dilahirkan kembali dengan hayat Allah. Semua orang beriman dalam Kristus berbagian dalam hayat yang sama. Sekarang kita sebagai domba-domba Allah memiliki keperluan dan kedambaan yang serupa untuk hidup bersama kaum beriman yang lain bagi keuntungan dan perlindungan kita satu sama lain.
Inilah sebabnya rekan rohani tidaklah sama dengan sahabat. Tidak peduli seberapa dekat kita dengan sahabat-sahabat kita yang belum diselamatkan, hubungan yang kita miliki dengan rekan rohani kita berbeda. Hubungan ini jauh lebih dalam karena berdasar pada iman kita dalam Yesus dan bagian kita dalam hayat Allah.
Kita mungkin masih menghabiskan waktu bersama sahabat-sahabat lama kita tetapi niat kita seharusnya bukanlah untuk berhubungan dengan perkara-perkara lampau dari hayat lama kita, yang sebagian di antaranya adalah berdosa. Tujuan kita seharusnya adalah untuk berbagi dengan mereka bagaimana kita telah diselamatkan dan betapa baiknya Yesus kepada kita. Kita mungkin mendapati sahabat kita menerima Yesus dan berdoa bersama kita untuk menerima Tuhan Yesus.
Dan jika kita memiliki rekan rohani, kita dapat mendoakan sahabat-sahabat kita yang belum percaya bersama. Kita juga dapat bersekutu tentang cara terbaik untuk mendekati sahabat kita dan bagaimana membicarakan Kristus bersama mereka.
Kisah Para Rasul 16 mencatat perjalanan Paulus dan Silas ketika mereka menempuh perjalanan bersama untuk membagikan Injil Yesus Kristus. Ketika mereka tiba di FIlipi, mereka berbicara mengenai Tuhan Yesus dan dilemparkan ke dalam penjara karenanya. Ayat 25 dan 26 memberitahukan apa yang selanjutnya terjadi:
Bahkan Paulus mungkin merasa tidak berpengharapan jika Silas, rekannya, tidak bersamanya. Tetapi dengan bersama, mereka berdoa dan menyanyikan kidung pujian kepada Tuhan alih-alih situasi mereka yang mendesak. Para tahanan dan penjaga penjara bahkan mendengar mereka bernyanyi dan memuji.
Paulus juga menempuh perjalanan untuk membagikan Injil bersama Barnabas, Titus, Lukas, Timotius, dan saudara-saudara lainnya di dalam Tuhan. Ia menulis banyak surat kirimannya dengan setidaknya satu rekan di sisinya dan mencantumkan namanya dalam salamnya kepada gereja-gereja. Saudara-saudara ini adalah rekan rohaninya dan mereka bersekutu, berdoa, dan memberitakan Injil bersama-sama.
Di sini, Paulus tidak memberi tahu Timotius untuk menahan hawa nafsu dengan ditrinya sendiri untuk membuktikan bahwa ia kuat. Alih-alih demikian, ia memberi tahu Timotius untuk menjauhi nafsu orang muda bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni. Dengan menjadi rekan Timotius, ia bukan hanya dapat menjauhi nafsu, melainkan juga dapat mengejar keadilan, kesetiaan, kasih, dan damai.
Kita dapat bersekutu dan membaca Alkitab dengan rekan-rekan rohani. Kita dapat mendoakan satu sama lain dan memikul beban yang lain. Dengan cara ini, kita menolong satu sama lain untuk bangkit dan menempuh jalan kita bahkan dalam berbagai situasi yang sulit. Jika kita bergumul, rekan-rekan kita dapat menguatkan kita dan mendorong kita untuk berpaling kepada Tuhan.
Tidak peduli kita berada di usia berapa pun, kita semua memerlukan rekan sehingga kita dapat berdoa, bersekutu, dan mengejar Kristus bersama-sama. Jika kita belum memiliki rekan rohani, kita bisa meminta Tuhan untuk menolong kita memiliki setidaknya satu rekan rohani. Tuhan tentunya akan menjawab doa ini.
Jika Anda tinggal di Indonesia, kami mendorong Anda untuk memesan sebuah salinan Alkitab Perjanjian Baru dengan Catatan Kaki Versi Pemulihan di sini untuk menemukan lebih banyak terang dan suplai hayat dalam Firman Allah.
Prinsip mengenai Rekan Rohani dalam Alkitab
Prinsip mengenai rekan rohani dengan jelas ada di seluruh Alkitab. Contohnya, Pengkhotbah 4:9-12 berkata:
“Berdua lebih baik daripada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka. Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya (rekannya), tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya! Juga kalau orang tidur berdua, mereka menjadi panas, tetapi bagaimana seorang saja dapat menjadi panas? Dan bilamana seorang dapat dikalahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.”
Tidak peduli kita menganggap kita telah kuat dalam iman, tidak satu pun dari antara kita sempurna. Kita telah jatuh dan melanggar Tuhan. Ketika kita menganggap diri kita demikian, sangatlah mudah kita dilemahkan oleh berbagai dosa dan kelemahan kita. Kita memerlukan yang lain untuk mengangkat kita ketika kita jatuh, mendorong kita ketika kita gagal, dan menolong kita berpaling kepada Tuhan. Dan kita juga bisa melakukan hal yang sama kepada rekan kita.
Rekan Rohani Berbeda dengan Sahabat
Domba di padang rumput memiliki sebuah karakteristik khusus: mereka selalu berkawanan. Itulah sifat mereka. Oleh karena itu, seekor domba jarang ditemukan sendirian dan jauh dari kawanan. Mereka secara bawaan damba berkawan.
Di mata Tuhan, kita kaum beriman-Nya adalah domba-Nya. Ketika kita diselamatkan, kita telah dilahirkan kembali dengan hayat Allah. Semua orang beriman dalam Kristus berbagian dalam hayat yang sama. Sekarang kita sebagai domba-domba Allah memiliki keperluan dan kedambaan yang serupa untuk hidup bersama kaum beriman yang lain bagi keuntungan dan perlindungan kita satu sama lain.
Inilah sebabnya rekan rohani tidaklah sama dengan sahabat. Tidak peduli seberapa dekat kita dengan sahabat-sahabat kita yang belum diselamatkan, hubungan yang kita miliki dengan rekan rohani kita berbeda. Hubungan ini jauh lebih dalam karena berdasar pada iman kita dalam Yesus dan bagian kita dalam hayat Allah.
Kita mungkin masih menghabiskan waktu bersama sahabat-sahabat lama kita tetapi niat kita seharusnya bukanlah untuk berhubungan dengan perkara-perkara lampau dari hayat lama kita, yang sebagian di antaranya adalah berdosa. Tujuan kita seharusnya adalah untuk berbagi dengan mereka bagaimana kita telah diselamatkan dan betapa baiknya Yesus kepada kita. Kita mungkin mendapati sahabat kita menerima Yesus dan berdoa bersama kita untuk menerima Tuhan Yesus.
Dan jika kita memiliki rekan rohani, kita dapat mendoakan sahabat-sahabat kita yang belum percaya bersama. Kita juga dapat bersekutu tentang cara terbaik untuk mendekati sahabat kita dan bagaimana membicarakan Kristus bersama mereka.
Rekan Rohani Rasul Paulus
Rasul Paulus kuat di dalam Tuhan dan dalam imannya. Mudah untuk berpikir bahwa dia tidak memerlukan rekan. Tetapi, Kitab Kisah Para Rasul dan surat-surat kiriman Rasul Paulus menunjukkan hal yang berbeda.
Kisah Para Rasul 16 mencatat perjalanan Paulus dan Silas ketika mereka menempuh perjalanan bersama untuk membagikan Injil Yesus Kristus. Ketika mereka tiba di FIlipi, mereka berbicara mengenai Tuhan Yesus dan dilemparkan ke dalam penjara karenanya. Ayat 25 dan 26 memberitahukan apa yang selanjutnya terjadi:
“Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka. Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua.”
Bahkan Paulus mungkin merasa tidak berpengharapan jika Silas, rekannya, tidak bersamanya. Tetapi dengan bersama, mereka berdoa dan menyanyikan kidung pujian kepada Tuhan alih-alih situasi mereka yang mendesak. Para tahanan dan penjaga penjara bahkan mendengar mereka bernyanyi dan memuji.
Paulus juga menempuh perjalanan untuk membagikan Injil bersama Barnabas, Titus, Lukas, Timotius, dan saudara-saudara lainnya di dalam Tuhan. Ia menulis banyak surat kirimannya dengan setidaknya satu rekan di sisinya dan mencantumkan namanya dalam salamnya kepada gereja-gereja. Saudara-saudara ini adalah rekan rohaninya dan mereka bersekutu, berdoa, dan memberitakan Injil bersama-sama.
Arahan Paulus kepada Timotius
Paulus tahu betapa pentingnya memiliki rekan rohani dari pengalamannya sendiri. Jadi, dalam 2 TImotius 2:22, Paulus mengarahkan TImotius, seorang saudara muda:
“Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.”
Di sini, Paulus tidak memberi tahu Timotius untuk menahan hawa nafsu dengan ditrinya sendiri untuk membuktikan bahwa ia kuat. Alih-alih demikian, ia memberi tahu Timotius untuk menjauhi nafsu orang muda bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni. Dengan menjadi rekan Timotius, ia bukan hanya dapat menjauhi nafsu, melainkan juga dapat mengejar keadilan, kesetiaan, kasih, dan damai.
Mendoakan Rekan Rohani
Tuhan tidak mengharapkan juga tidak menginginkan kita untuk menempuh kehidupan Kristen sendirian. Baik kita adalah orang beriman baru atau telah diselamatkan dalam jangka waktu tertentu, kita semua memerlukan rekan rohani.
Kita dapat bersekutu dan membaca Alkitab dengan rekan-rekan rohani. Kita dapat mendoakan satu sama lain dan memikul beban yang lain. Dengan cara ini, kita menolong satu sama lain untuk bangkit dan menempuh jalan kita bahkan dalam berbagai situasi yang sulit. Jika kita bergumul, rekan-rekan kita dapat menguatkan kita dan mendorong kita untuk berpaling kepada Tuhan.
Tidak peduli kita berada di usia berapa pun, kita semua memerlukan rekan sehingga kita dapat berdoa, bersekutu, dan mengejar Kristus bersama-sama. Jika kita belum memiliki rekan rohani, kita bisa meminta Tuhan untuk menolong kita memiliki setidaknya satu rekan rohani. Tuhan tentunya akan menjawab doa ini.
Jika Anda tinggal di Indonesia, kami mendorong Anda untuk memesan sebuah salinan Alkitab Perjanjian Baru dengan Catatan Kaki Versi Pemulihan di sini untuk menemukan lebih banyak terang dan suplai hayat dalam Firman Allah.
Post Views: 195