Keselamatan |  07 Januari 2022
Apa yang Harus Aku Lakukan Ketika Aku Berdosa setelah Diselamatkan?
        
Pernahkah Anda bergumul dengan apa yang harus Anda lakukan ketika Anda berdosa, bahkan setelah Anda diselamatkan?

Ketika kita bertobat kepada Allah dan menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat kita, kita diampuni dari semua dosa-dosa kita, dan damai sejahtera yang tidak pernah kita ketahui sebelumnya membanjiri hati kita. Tetapi kita tahu dari pengalaman pribadi bahwa kita telah diselamatkan bukan berarti kita menjadi imun terhadap dosa. Di luar berbagai upaya terbaik kita, kita masih berbuat dosa. Jadi apa yang harus kita lakukan ketika kita berdosa setelah kita diselamatkan?

Kita perlu mengakui dosa-dosa kita kepada Tuhan
Karena keselamatan kita adalah kekal, kita tidak perlu diselamatkan lagi untuk menerima pengampunan atas dosa-dosa kita. Faktanya, itu tidak mungkin.

Tetapi kita juga tidak boleh berpikir bahwa tidak apa-apa apabila berbuat dosa hanya karena kita telah diselamatkan selamanya. Allah tersakiti dan prihatin dengan dosa-dosa yang kita lakukan setelah kita diselamatkan.

Alkitab memberi kita jawaban yang jelas atas pertanyaan tentang apa yang harus kita lakukan ketika kita berdosa. Untuk mengalami pengampunan dan pembasuhan dari dosa-dosa kita, kita harus mengakuinya kepada Tuhan.

Mengakui dosa-dosa kita kepada Tuhan sangat penting untuk kehidupan Kristen yang sehat. Sekarang, mari kita lihat mengapa kita perlu mengakui dosa-dosa kita, apa artinya mengaku dosa, bagaimana mengaku dosa, dan hasil dari mengaku dosa.

Mengapa kita perlu mengakui dosa-dosa kita?
Allah ingin memiliki hubungan yang penuh kasih dengan kita, dan kita ingin memiliki hubungan yang penuh kasih juga dengan-Nya. Tetapi ketika kita berdosa, sebuah sekatan muncul di antara kita dan Allah.

Allah kita adalah Allah yang penuh kasih, tetapi Dia juga kudus dan adil-benar. Dia tidak bisa mentolerir atau mengabaikan dosa. Inilah sebabnya persekutuan kita dengan Dia terganggu.

Dalam hubungan insani kita, kita tahu bahwa ketika kita menyinggung seseorang, sekatan muncul antara kita dengan orang itu. Misalnya, katakanlah Anda menyinggung seorang teman dengan mengatakan sesuatu yang menyakitkan, dan Anda tidak pernah meminta maaf. Anda merasa ada keretakan di antara Anda berdua, tetapi sebelum Anda menjernihkan suasana demikian dengan meminta maaf, Anda tidak bisa merasa nyaman dengan kehadiran satu sama lain.

Hal demikian lebih nyata lagi dalam hubungan kita dengan Tuhan. Sebelum kita berbuat dosa, kita memiliki damai sejahtera di dalam Dia. Kita menikmati persekutuan yang bebas dan terbuka dengan Dia. Tetapi ketika kita berdosa, hati nurani kita memberi tahu kita bahwa kita telah menyakiti Tuhan. Kemudahan dan kemanisan hubungan kita menjadi hilang. Kita telah melanggar-Nya, dan dosa kita sekarang menjadi sekatan di antara kita. Kita tidak dapat menikmati persekutuan dengan-Nya seperti sebelumnya.

Mengakui dosa-dosa kita kepada Tuhan adalah cara satu-satunya untuk memulihkan persekutuan kita dengan Dia.

Apa artinya mengakui dosa-dosa kita?
Mengaku berarti kita memberitahukan dan mengakui dosa kita. Kita tidak menutupinya atau bertindak seolah-olah kita tidak melakukan kesalahan.

Jadi bagaimana kita tahu kalau kita telah berdosa?

Seperti yang dikatakan 1 Yohanes 1:5 kepada kita, “Allah adalah terang.” Ketika Allah menerangi kita, Dia menyingkapkan dosa-dosa dan kegagalan-kegagalan kita, dan kita menjadi sadar akan hal-hal itu. Rasa bersalah yang dihasilkan dalam hati nurani kita tidak dapat dikompromi dan tidak dapat ditundukkan oleh penjelasan atau alasan apa pun di pihak kita.

Alih-alih mencoba membenarkan diri kita sendiri, membenarkan dosa-dosa kita, atau menutupinya, kita harus mengakui dosa-dosa yang diterangi Allah dengan menerima terang-Nya. Berikut adalah arti dari kata mengaku.

Penulis Mazmur 32:5 memberi kita perkataan yang jelas tentang hal ini:

“Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: “Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku,” dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku.”

Ayat ini menunjukkan kepada kita bahwa mengakui dosa-dosa kita kepada Allah berarti tidak menutupinya tetapi mengakuinya dan memberitahukan kepada Tuhan bahwa kita telah berdosa. Ini berarti kita setuju dengan terang dan penghakiman Allah atas dosa kita dan berkata, “Ya Tuhan, itu adalah dosa.”

Bagaimana mengaku dosa-dosa kita kepada Tuhan?
Segera setelah kita menyadari bahwa kita telah berdosa dan menyakiti Tuhan, kita perlu mengaku. Bagaimana kita melakukan ini?

Kita mengakui dosa-dosa kita dalam doa secara langsung kepada Allah. Baik itu pelanggaran kecil atau yang lebih serius, ketika Tuhan membuat kita sadar melalui hati nurani kita, kita harus segera mengakui dosa kita kepada-Nya dan meminta pengampunan-Nya.

Kita tidak perlu pergi ke suatu tempat, memberi tahu orang tertentu, atau menunggu waktu tertentu untuk mengakui dosa-dosa kita. Di mana pun kita berada, segera setelah kita sadar akan dosa-dosa kita, kita dapat mengakuinya kepada Tuhan dengan berdoa kepada-Nya. Karena Dia hidup dalam roh kita, kita dapat mengaku dosa-dosa kita di mana saja dan kapan saja.

Sebuah contoh yang praktis
Misalnya, tempat kerja Anda memiliki persediaan kertas dan pulpen. Kebetulan kertas dan pulpen tersebut adalah jenis yang Anda suka, lalu Anda memberanikan diri untuk mengambil beberapa untuk penggunaan pribadi di rumah. Kemudian, saat Anda membuka hati kepada Tuhan untuk menghabiskan waktu bersama-Nya, Dia menerangi dan menginsafkan hati nurani Anda bahwa Anda telah mengambil sesuatu yang bukan milik Anda.

Pada titik ini, Anda dapat beralasan, “Kantor memiliki banyak; mereka tidak akan kekurangan.” Atau Anda dapat mengikuti perasaan penginsafan dan rasa bersalah dalam hati nurani Anda dan setuju dengan Tuhan bahwa apa yang Anda lakukan itu salah.

Ketika Anda memutuskan untuk mengikuti pimpinan Tuhan, Anda dapat segera berdoa kepada-Nya, “Ya, Tuhan, Engkau benar; aku telah berdosa. Aku mengaku bahwa aku mengambil barang-barang itu. Maafkan aku. Ampuni aku, Tuhan. Terima kasih telah mencurahkan darah-Mu yang berharga untuk menghapus dosaku.”

Perhatikan bahwa doa sederhana ini tidak mencakup janji untuk berbuat lebih baik. Itu tidak diperlukan. Yang diperlukan adalah mengakui dosa Anda kepada Tuhan dan menyatakan iman Anda dalam darah-Nya yang sudah tercurah untuk pengampunan Anda. Setelah kita mengakui dosa-dosa kita, kita juga harus menyelesaikan kesalahan kita jika perlu. Dalam contoh ini, Anda harus mengembalikan barang itu ke tempat kerja Anda.

Dosa dalam contoh ini mungkin tampak kecil, bahkan tidak berarti. Tetapi pada prinsipnya, semua dosa—besar atau kecil—harus diakui, karena dosa apa pun mengganggu persekutuan kita dengan Allah.

Hasil dari pengakuan: pengampunan dan pembasuhan
Dalam 1 Yohanes 1:9, sebuah ayat yang ditulis oleh rasul Yohanes kepada kaum beriman, kita melihat hasil dari pengakuan atas dosa-dosa kita:

“Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.”

Jika kita mengaku, hasilnya adalah kita diampuni dan dibasuh.

Catatan 3 pada ayat ini dalam Perjanjian Baru dengan catatan kaki Versi Pemulihan menjelaskan apa artinya Allah setia dan benar dalam mengampuni dosa-dosa kita:

“Allah setia dalam firman-Nya (ay.10) dan adil dalam darah Yesus, Anak-Nya (ay.7). Firman-Nya adalah firman kebenaran Injil-Nya (Ef. 1:13), yang memberi tahu kita bahwa Dia akan mengampuni dosa-dosa kita karena Kristus (Kis. 10:43); dan darah Kristus telah memuaskan tuntutan keadilan-Nya, agar Dia dapat mengampuni dosa-dosa kita (Mat. 26:28). Jika kita mengaku dosa kita, Dia akan mengampuni kita berdasarkan firman-Nya dan penebusan darah Yesus, karena Dia harus setia kepada firman-Nya dan adil dalam darah Yesus; kalau tidak, Dia akan menjadi tidak setia dan tidak adil. Untuk mendapat pengampunan-Nya, kita perlu mengaku dosa. Pengampunan Allah semacam ini, untuk pemulihan persekutuan kita dengan Dia, ada syaratnya; itu tergantung pada pengakuan kita.”

Kita diampuni tergantung pada apakah kita mengakui dosa-dosa kita. Dengan mengakui dosa-dosa kita, kita menerima pengampunan—pengampunan yang didasarkan pada kesetiaan dan keadilan Allah

Catatan 4 pada ayat yang sama menjelaskan apa artinya Dia “menyucikan kita dari segala kejahatan”:

Mengampuni kita berarti melepaskan kita dari pelanggaran dosa-dosa kita; sedangkan menyucikan kita adalah mencuci kita dari noda ketidakbenaran kita.”

Kita memperoleh begitu banyak dengan mengakui dosa-dosa kita. Kita dibebaskan dan dibasuh, dan persekutuan kita dengan Tuhan dipulihkan sepenuhnya dengan disingkirkannya rintangan dosa kita.

Seperti yang telah kita lihat dalam postingan ini, berlatih untuk mengakui dosa-dosa kita kepada Tuhan sangat penting bagi kehidupan Kristen kita. Kami mendorong Anda untuk membaca bab 3 dalam Unsur – Unsur Dasar Kehidupan Orang Kristen volume 1 untuk mempelajari lebih lanjut tentang penyediaan Allah bagi dosa-dosa kita. Anda dapat membacanya dari mana saja di Indonesia secara gratis di sini.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang topik ini, Anda juga dapat membaca ayat-ayat dan catatan dari Perjanjian Baru dengan catatan kaki Versi Pemulihan yang disebutkan dalam postingan ini. Anda dapat memesan Alkitab belajar yang luar biasa ini di di sini.