Keselamatan  |  1 Oktober 2021
Jaminan Keselamatan:
Bagaimana Saya Mengetahui bahwa Saya Telah Beroleh Selamat?
        
Sebagai orang Kristen, sekalipun kita sudah percaya Tuhan Yesus dan menerima Dia sebagai Juruselamat kita, ada kalanya kita mungkin bertanya-tanya, “ Bagaimana saya mengetahui bahwa saya telah beroleh selamat ?” Ada kalanya kita merasa sangat yakin telah beroleh selamat; namun di waktu lain, tidak begitu yakin. Apabila kita terus terombang-ambing antara keyakinan dan kebimbangan,maka akan sulit bagi kita untuk maju dalam kehidupan kristiani kita.

Namun kita tidak perlu ragu. Allah telah menyediakan tiga cara bagi kita sehingga kita dapat memiliki suatu jaminan keselamatan, yang akan dibahas di dalam postingan berikut ini.

1. Alkitab Mengatakan Demikian
Cara pertama kita mengetahui bahwa kita telah beroleh selamat adalah karena Alkitab mengatakan demikian. Kita perlu menyadari bahwa Alkitab bukanlah sebuah buku biasa, melainkan suatu pembicaraan dari Tuhan yang hidup. Dan Allah tidak berdusta, maka kita dapat sepenuhnya yakin, percaya, dan mengandalkan perkataan-Nya. Satu Yohanes 5:13 mengatakan

Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.”


Ayat ini menunjukkan kepada kita bahwa Allah sesungguhnya tidak ingin kita ragu akan keselamatan kita; kita telah memiliki sesuatu yang tertulis yakni Firman Allah, yang darinya kita tahu bahwa kita telah diselamatkan. Allah mau kita yakin akan keselamatan kita melalui perkataan-Nya yang tertulis.

Catatan 1 dari ayat ini di dalam Alkitab dengan Catatan Kaki versi Pemulihan membahas mengenai jaminan keselamatan yang kita peroleh melalui Firman Tuhan:

“Perkataan yang tertulis dalam Alkitab adalah jaminan bagi kaum beriman, yang percaya ke dalam nama Anak Allah, bahwa mereka memiliki hayat yang kekal. Berdasarkan percaya kita telah menerima hayat yang kekal, dan ini adalah fakta; perkataan Alkitab adalah jaminan atas fakta ini – adalah sertifikat hak milik keselamatan kekal kita. Dengan ini kita dijamin dan memiliki janji bahwa asal kita percaya ke dalam nama Anak Allah, kita memiliki hayat yang kekal.”


Yohanes 3:16 adalah ayat lain yang meneguhkan kita atas keselamatan kita:

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”


Ayat ini memberi tahu kita bahwa ketika kita percaya kepada Yesus Kristus, kita beroleh selamat; Kita memiliki hayat kekal dan tidak akan binasa. Kita telah selamat ketika kita percaya kepada-Nya dan menerima Dia sebagai Juruselamat kita. Inilah perkataan Allah yang tidak dapat berubah dan dapat diandalkan.

Fakta dari firman Allah, bukan perasaan atau pikiran kita, adalah jalan yang kuat agar kita dapat diteguhkan bahwa kita telah benar-benar diselamatkan.

2. Roh Itu Bersaksi Bersama-sama dengan Roh Kita
Jalan lain agar kita dapat diteguhkan bahwa kita telah diselamatkan adalah melalui Roh itu.

Allah memberikan kepada kita dua hadiah yang menakjubkan: Alkitab, yang ada di luar kita, dan Roh-Nya, yang ada di dalam kita. Keduanya mempersaksikan bahwa ketika kita percaya kepada Yesus, kita akan diselamatkan selamanya.

Ketika kita dilahirkan kembali melalui percaya kepada Yesus, Roh itu masuk ke dalam roh kita dan tinggal di dalam kita selamanya.

Roma 8:16 membicarakan kedua roh ini dengan jelas:

Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita bahwa kita adalah anak-anak Allah”


Roh Kudus bersaksi dari bagian terdalam kita, roh kita, bahwa kita benar-benar telah beroleh selamat. Sekalipun kita meragukannya dan berkata, “Saya rasa saya bukan anak Allah”, namun Roh di dalam kita bersaksi menegaskan bahwa kita adalah anak Allah.

Salah satu alasan kita dapat bertanya-tanya apakah kita telah beroleh selamat atau belum adalah karena kita tidak tahu bagaimana merasakan Roh Kudus bersaksi bersama dengan roh kita. Kita malah mengandalkan perasaan kita yang berubah-ubah atau pikiran kita yang bimbang untuk meyakinkan kita bahwa kita telah diselamatkan. Namun jalan untuk mengalami Roh yang bersaksi ini adalah dengan roh kita, yang lebih dalam dari perasaan dan pikiran kita.

Sekarang, mari kita baca 1 Korintus 12:3:

“…Tidak ada seorang pun, yang dapat mengaku: “Yesus adalah Tuhan”, selain oleh Roh Kudus.”


Catatan ke-3 dari ayat ini menjelaskan betapa pentingnya mengatakan “Yesus adalah Tuhan”:

“Ini menunjukkan ketika kita berkata dengan roh yang tepat, “Yesus adalah Tuhan!” kita berada di dalam Roh Kudus. Karena itu, menyeru Tuhan Yesus adalah jalan untuk mengambil bagian, menikmati, dan mengalami Roh Kudus”.


Kapan saja kita ragu akan keselamatan kita, kita dapat dengan lantang mengatakan, “Yesus adalah Tuhan!” Ketika kita menyerukan ini, kita berada di dalam Roh Kudus, tidak lagi di dalam pikiran kita yang mengelana atau perasaan kita yang dapat berubah-berubah, dan Roh di dalam roh kita bersaksi dan meyakinkan kita bahwa kita pasti adalah anak-anak Allah.

3. Kasih kepada Saudara Seiman Kita
Selain firman Tuhan dan Roh di dalam kita, kita dapat mengetahui bahwa kita telah beroleh selamat karena kita memiliki kasih yang tulus akan sesama orang Kristen, bahkan pada mereka yang sangat berbeda dengan kita.

Kasih ini bukanlah sesuatu yang kita miliki sebelum kita diselamatkan dan bukanlah sesuatu yang kita ciptakan ketika kita diselamatkan. Kasih ini adalah sesuatu yang spontan muncul sejak kita menerima hayat Allah ketika kita dilahirkan kembali.

Di dalam 1 Yohanes 3:14, Rasul Yohanes mengatakan,

Kita tahu bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara seiman kita…


Catatan 1 menjelaskan hubungan antara hidup dengan kasih di dalam ayat ini:

“Maut berasal dari Iblis (Musuh Allah, Satan), yang dilambangkan dengan pohon pengetahuan tentang yang baik dan jahat, yang mendatangkan maut; hayat berasal dari Allah (sumber hayat), yang dilambangkan dengan pohon hayat, yang menghasilkan hayat (Kej. 2:9, 16-17). Maut dan hayat bukan hanya membedakan dua sumber, Iblis dan Allah, juga merupakan dua esens, dua unsur, dan dua ruang lingkup. Pindah dari maut ke dalam hayat adalah pindah dari sumber, esens, unsur, dan ruang lingkup maut ke dalam sumber, esens, unsur dan ruang lingkup hayat. Ini terjadi di dalam kita pada saat kita dilahirkan kembali. Kita mengenal hal ini, memiliki kesadaran batin mengenai hal ini, karena kita mengasihi saudara. Kasih (Kasih Allah) terhadap saudara adalah bukti yang kuat dari hal ini. Percaya kepada Tuhan adalah jalan untuk pindah dari maut ke dalam hayat; kasih terhadap saudara-saudara adalah bukti bahwa kita telah pindah dari maut ke dalam hayat. Percaya adalah menerima hayat kekal; mengasihi adalah hidup berdasarkan hayat kekal dan mengekspresikannya.”


Kasih kita terhadap saudara seiman kita adalah bukti lebih lanjut bahwa kita telah sungguh-sungguh beroleh selamat.

Jaminan Keselamatan: Pondasi yang Teguh bagi Kehidupan Kristiani Kita
Ketika kita menerima Kristus sebagai Juruselamat kita, kita memiliki berbagai sumber yang ajaib sebagai jaminan atas keselamatan kita mulai dari perkataan tertulis Alkitab, Roh yang bersaksi bersama dengan roh kita, dan kasih kepada saudara seiman kita. Syukur kepada Allah karena kita dapat mengetahui dengan pasti bahwa kita telah diselamatkan selamanya dan kita benar-benar adalah anak Allah! Dengan jaminan ini sebagai pondasi kita yang teguh, kita dapat memiliki kehidupan kristiani yang sukacita dan terus maju dalam mengalami Kristus dan bertumbuh di dalam-Nya.

Untuk pembahasan yang lebih dalam mengenai topik ini, Anda dapat membaca Bab 2 dari Unsur – Unsur Dasar Kehidupan Orang Kristen volume 1 secara gratis di sini.

Semua ayat dan catatan dikutip dari Alkitab Versi Pemulihan terbitan LAI. Anda dapat memesan Perjanjian Baru Versi Pemulihan di sini.