Keselamatan |  24 Desember 2021
Saya Telah Diselamatkan! Lalu Bagaimana?
        
Percaya Yesus Kristus hanyalah awal dari kehidupan Kristen kita
Anda tidak sendirian jika Anda pernah bertanya kepada diri Anda demikian. Banyak di antara kita tidak mengetahui apa yang terjadi setelah kita menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat kita.

Kita tentu mengapresiasi langkah mahabesar yang Tuhan ambil untuk menebus kita dan menggarapkan hayat kekal-Nya ke dalam kita agar kita dapat dilahirkan kembali. Namun, percaya kepada Yesus Kristus hanyalah permulaan dari kehidupan kristiani kita. Masih ada begitu banyak hal yang terbentang di depan! Mari kita melihat beberapa hal yang akan terjadi setelah kita percaya kepada Tuhan.

Pertama, Anda perlu dibaptis
Percaya kepada Yesus Kristus adalah aspek batiniah dari keselamatan kita, dan dibaptis adalah penegasan luaran dari keselamatan kita. Maka, setelah kita percaya, langkah berikutnya adalah baptisan. Kedua hal ini berjalan bersamaan.

Markus 16:16 berkata, “Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.”

“Percaya dan dibaptis merupakan dua bagian dari satu langkah yang lengkap untuk menerima keselamatan Allah yang sempurna. Dibaptis tanpa percaya hanyalah upacara agama yang kosong; percaya tanpa dibaptis berarti hanya diselamatkan pada bagian batiniah tanpa penegasan lahiriah dari keselamatan yang di dalam itu. Kedua hal ini harus berjalan bersama. Selain itu, baptisan air harus disertai dengan baptisan Roh, sama seperti umat Israel yang dibaptiskan di dalam laut (air) dan di dalam awan (Roh)”—1 Kor. 10:2; 12:13.

Melalui percaya dan dibaptis, kita menerima keselamatan Allah yang sempurna!

Kedua, Anda perlu mempersembahkan dirimu kepada Tuhan
Langkah berikutnya yang perlu kita ambil setelah kita percaya adalah mempersembahkan diri kita kepada Tuhan Yesus. Mempersembahkan diri berarti memberikan dirimu kepada Tuhan. Dalam Roma 12:1 Paulus berkata, “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.”

Dengan mempersembahkan diri kita kepada Tuhan, kita menjadi persembahan yang hidup, meletakkan diri kita sepenuhnya di dalam tangan Tuhan. Sebelumnya, hidup kita adalah untuk diri kita sendiri. Sekarang, hidup kita adalah bagi Dia.

Mempersembahkan diri kita kepada Tuhan membantu kita berjalan di dalam jalan-Nya, bertumbuh di dalam hayat-Nya, dan menikmati keselamatan-Nya. Ini juga mengizinkan Allah untuk bekerja di dalam kita.

Ketiga, Anda perlu diubah: sebuah proses seumur hidup
Setelah percaya dan dibaptis, kita mulai menjalani proses seumur hidup: Kristus menyebar di dalam roh kita yang telah diperbarui ke dalam seluruh apa adanya kita, memenuhi kita dengan diri-Nya. Proses ini disebut pengubahan di dalam Alkitab.

Efesus 3:17 mengatakan, “sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih.” Ketika kita percaya kepada Dia, Kristus datang untuk tinggal di dalam roh kita. Namun, dalam ayat ini, kita melihat langkah yang lebih lanjut, yaitu Kristus ingin menyebar dari roh kita ke dalam hati kita dan tinggal di dalamnya. Ia mau “berhuni” di dalam hati kita, bukan sebagai tamu tapi sebagai penghuni.

Dengan Kristus tinggal di dalam hati kita, kita berubah—yaitu, diubah—di dalam jiwa; pikiran kita, emosi kita, dan tekad kita. Tentu saja, ini tidak terjadi dalam semalam, namun secara bertahap dari waktu ke waktu.

Dalam Roma 12:2 Rasul Paulus menasihati kita untuk “diubah”. Catatan kaki 3 dalam ayat ini di dalam Perjanjian Baru versi pemulihan membantu kita untuk melihat apakah pengubahan ini dan bagaimana itu terjadi,

“Pengubahan adalah suatu proses metabolis dalam batin. Dalam proses ini Allah bekerja, menyebarkan hayat dan sifat ilahi-Nya ke seluruh bagian diri kita, khususnya jiwa kita, memasukkan Kristus dan kekayaan-Nya ke dalam diri kita sebagai unsur baru kita dan membuat unsur alamiah kita yang usang perlahan-lahan tersingkir. Hasilnya, kita akan diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya (2 Kor. 3:18), yaitu diserupakan dengan gambar Putra Sulung Allah, menjadi saudara-saudara-Nya (8:29). Dengan demikian kita akan sesuai bagi pembangunan Tubuh-Nya.”

Sebuah gambaran yang sangat baik mengenai pengubahan adalah sebuah kayu yang membatu yang dihasilkan dari proses selama jutaan tahun. Itu dimulai dari sebuah cabang kayu yang tertimbun di dalam tanah dengan aliran air yang terus-menerus. Dengan mengalirnya air di sekitar dan melalui cabang kayu itu, unsur mineral di dalam air secara bertahap menggantikan unsur dari kayu tersebut. Sejangka waktu, kayu tersebut diubah menjadi sebuah benda yang memiliki warna, tekstur dan bobot sebuah batu.

Melalui kita mengizinkan hayat Allah sebagai air hayat menjenuhi kita dan menyebar di dalam kita, kita juga sedang diubah. Namun, pengubahan menakjubkan ini terjadi di dalam jiwa kita, dengan seluruh unsur apa adanya Kristus!

Marilah, kita bekerja sama dengan Allah untuk diubah
Karena Allah tidak pernah memaksa kita dan mengizinkan kita untuk menggunakan kehendak bebas kita, pengubahan kita hanya berlangsung melalui kerja sama kita. Jadi, bagaimana kita dapat bekerja sama dengan Tuhan untuk diubah? Berikut adalah beberapa caranya:

  • Berdoa—melalui kita berbicara kepada Tuhan di dalam doa, kita membuka hati kita kepada Dia. Ini membantu menjaga hati kita di dalam kondisi yang baik terhadap Dia.
  • Menjadwalkan waktu harian dengan Tuhan—menyisihkan sejumlah waktu yang khusus bersama Tuhan Yesus setiap hari penting untuk menjaga hubungan yang sehat dengan Dia. Kita dapat menggunakan waktu berbicara kepada Dia, berkidung, dan membaca firman-Nya dengan penuh doa.
  • Memanggil nama Tuhan—entah secara lantang atau lembut, kita dapat memanggil nama Tuhan Yesus untuk berkontak dan menikmati Dia sepanjang hari.
  • Membaca Alkitab—kebiasaan sehat pembacaan Alkitab harian adalah salah satu cara terbaik untuk menerima unsur-unsur pengubahan Kristus. Inilah cara bagaimana kita dipelihara dengan makanan rohani. Satu Petrus 2:2 berkata, “Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan.” Sama seperti seorang bayi memerlukan air susu untuk bertumbuh, kita memerlukan Firman Allah sebagai makanan rohani kita, sehingga kita dapat tumbuh kepada keselamatan.
  • Mematuhi perasaan di dalam roh kita yang berasal dari Tuhan—karena sekarang Tuhan berhuni di dalam kita, kita memiliki perasaan dari-Nya mengenai banyak perkara di dalam kehidupan sehari-hari kita. Misalnya, mungkin kita hendak membeli suatu benda, tapi kita memiliki perasaan gelisah yang berasal dari Tuhan di dalam roh kita mengenai hal tersebut. Itu adalah kesempatan bagi kita untuk menaati-Nya. Menaati-Nya untuk tidak membeli benda tersebut mengizinkan Tuhan untuk menyebar lebih banyak ke dalam jiwa kita.

Terakhir, Anda perlu berkumpul dengan orang Kristen lainnya
Allah tidak menginginkan orang Kristen yang sendirian. Setelah kita diselamatkan, kita perlu mencari orang-orang lain yang percaya kepada Kristus sehingga kita dapat berkumpul, bersekutu, dan bertumbuh bersama. Kita bahkan dapat berdoa, “Tuhan, pimpin aku berkumpul bersama orang-orang lain yang mengasihi-Mu dan mengikuti-Mu”. Berkumpul bersama di dalam persekutuan dengan orang-orang yang percaya kepada Kristus menguatkan iman kita dan mendorong kita untuk mengalami Kristus lebih banyak lagi.

Selain itu, ketika kita berkumpul dengan orang beriman lainnya untuk bersekutu dan memuji Tuhan, Allah dapat diekspresikan melalui sekelompok orang dan menggenapkan rencana-Nya.

Begitu banyak hal yang menanti kita setelah kita percaya kepada Kristus! Kini kita ada di dalam perjalanan kekal untuk menikmati hadirat Kristus dan mengalami kekayaan dan keselamatan penuh-Nya sepanjang hidup kita.

Untuk penjelasan lebih lanjut atas subjek ini, Anda dapat membaca bab 1 dari buku Unsur – Unsur Dasar Kehidupan Orang Kristen volume 1 secara gratis karya Witness Lee dan Watchman Nee.

Semua ayat dan catatan dikutip dari Alkitab Versi Pemulihan terbitan LAI. Anda dapat memesan Perjanjian Baru Versi Pemulihan di sini.