Menghadapi Dosa | 12 November 2021
3 Perkara yang Hanya Dapat Diatasi oleh Darah Yesus

Dalam beberapa postingan lain, kita telah membahas tentang bagaimana kaum beriman dalam Yesus Kristus dapat sepenuhnya terjamin bahwa mereka telah diselamatkan dan tidak akan pernah kehilangan keselamatan mereka.
Ketika kita menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat kita, kita diampuni dan disucikan dari dosa-dosa kita. Tetapi walaupun keselamatan kita kekal, setelah kita diselamatkan, kita masih dapat melakukan perbuatan dosa. Kita dapat tidak taat kepada Allah atau mengecewakan-Nya dalam banyak situasi dalam hidup kita sehari-hari.
Lagi pula, 1 Yohanes 1:8 – yang dituliskan untuk kaum beriman – mengatakan:
“Jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.”
Berdosanya kita menghasilkan tiga perkara yang melibatkan tiga pihak – Allah, kita, dan Satan. Mari kita memasuki berbagai perkara ini dan solusi uniknya: darah Yesus.
1. Kita terpisah dari Allah
Yesaya 59:1-2 mengatakan kepada kita apa yang terjadi antara kita dengan Allah ketika kita berdosa:
“Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.”
Karena Allah adalah kudus dan sepenuhnya adil-benar, dosa-dosa kita memisahkan kita dari-Nya. Kita tidak perlu melakukan kejahatan yang serius untuk memisahkan kita dari Allah; bahkan saat kita membicarakan kebohongan sedikit saja, akan memisahkan kita dengan-Nya. Hanya darah Yesus yang dapat menghapuskan pemisah ini.
Solusi: Darah Yesus membersihkan kita dari setiap dosa
Mari kita membaca apa yang dikatakan 1 Yohanes 1:7 dan 9:
“Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari segala dosa…Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.”
Kita dapat diampuni dan dibasuh dari setiap dosa oleh darah Yesus. Ini menyingkirkan pemisah antara kita dengan Allah.
Tetapi perhatikan ayat-ayat ini, agar kita diampuni, perlu ada sesuatu: kita harus mengakui dosa-dosa kita kepada Allah. Ketika kita mengaku, Ia setia dan adil untuk mengampuni dan menyucikan kita karena darah Yesus memuaskan semua tuntutan keadil-benaran Allah.
Catatan ke-3 dalam ayat 9 dalam Alkitab Perjanjian Baru dengan catatan kaki Versi Pemulihan mengatakan:
“Allah setia dalam firman-Nya (ay. 10) dan adil dalam darah Yesus, Anak-Nya (ay. 7). Firman-Nya adalah firman kebenaran Injil-Nya (Ef. 1:13), memberi tahu kita bahwa Ia akan mengampuni dosa-dosa kita karena Kristus (Kis. 10:43); dan darah Kristus telah memuaskan tuntutan keadilan Allah, agar Dia dapat mengampuni dosa-dosa kita (Mat. 26:28). Jika kita mengaku dosa kita, Dia akan mengampuni kita berdasarkan firman-Nya dan penebusan darah Yesus, karena Dia harus setia kepada firman-Nya dan adil dalam darah Yesus; kalau tidak, Dia akan menjadi tidak setia dan tidak adil.”
Terkadang setelah kita mengaku dosa-dosa kita kepada Allah, kita mungkin tidak merasa kita telah diampuni. Tetapi perasaan kita tidak menentukan apakah kita telah diampuni atau tidak; pengampunan kita adalah berdasarkan darah Yesus. Menurut Alkitab, jika kita mengaku dosa-dosa kita kepada Allah, kita diampuni dan memiliki hak untuk datang dengan berani kepada-Nya. Pemisah telah hilang, dan kita dapat menikmati persekutuan dengan-Nya kembali.
2. Kita memiliki perasaan bersalah di dalam hati nurani kita
Perkara besar lain yang timbul karena dosa adalah rasa bersalah yang kita rasakan di batin. Allah puas dengan darah Yesus sebagai pembayaran dosa-dosa kita, tetapi kita mungkin terganggu oleh rasa bersalah. Ini dikarenakan dosa-dosa yang kita perbuat meninggalkan noda pada hati nurani kita. Perasaan bersalah datang dari hati nurani kita yang bernoda
Memiliki hati nurani yang merasa bersalah adalah perkara yang serius. Kita semua tahu dampak menyedihkan dari hati nurani yang bernoda pada kita. Dan apapun yang kita perbuat tidak mampu melenyapkan noda pada hati nurani kita.
Solusi: Darah Kristus menyucikan hati nurani kita
Tetapi firman Allah memberikan kita jawaban dari masalah ini. Ibrani 9:14 memperlihatkan uniknya solusi untuk hati nurani yang bernoda:
”terlebih lagi darah Kristus , yang melalui Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tidak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.”
Darah yang sama yang membuat Allah mengampuni kita juga menyucikan hati nurani dan membasuh noda dosa kita. Darah Kristus sungguh berkuasa!
Jika perasaan bersalah masih ada setelah kita mengaku dosa-dosa kita, kita perlu dengan sederhana berdiri di pihak firman Allah. Kita dapat berdoa, “Terima kasih Tuhan Yesus, oleh darah-Mu aku telah diampuni dan dibasuh. Tuhan, firman-Mu berkata bahwa darah-Mu bahkan menyucikan hati nuraniku! Terima kasih, dosaku sepenuhnya telah dibasuh oleh darah Yesus.” Semakin kita berdiri di pihak firman Allah, alih-alih mempercayai perasaan kita, kita akan percaya bahwa noda pada hati nurani kita telah dibasuh bersih.
3. Kita didakwa oleh Iblis
Setelah kita menanggulangi dosa-dosa kita di hadapan Allah, kita dapat menjumpai perkara lain: dakwaan perasaan batin mengenai dosa-dosa kita. Dakwaan ini dapat menjadi seperti awan raksasa di atas kepala kita, merampok semua kedamaian kita. Walaupun kita menyadari bahwa kita telah diampuni oleh Allah dan hati nurani kita telah dibasuh, kita mungkin dapat terganggu oleh dakwaan yang berlarut-larut dan terus-menerus menyalahkan diri kita atas apa yang telah kita perbuat.
Perasaan ini dapat mendorong kita untuk mengaku dosa kita kepada Allah lagi, mengira bahwa kita tidak mengaku dosa secara tuntas sebelumnya, atau kita kurang merasa menyesal. Tetapi, tidak peduli berapa kali kita mengaku dosa yang sama kepada Allah, dakwaan-dakwaan itu tidak hilang.
Mengapa demikian? Sangatlah penting untuk melihat dari mana dakwaan ini berasal. Dakwaan-dakwaan itu bukanlah dari Allah. Kita telah melihat bahwa Allah terikat oleh kesetiaan dan keadil-benaran-Nya untuk mengampuni kita ketika kita mengaku dosa. Dakwaan-dakwaan ini juga bukan berasal dari hati nurani kita. Darah Yesus menyucikan hati nurani kita yang bernoda dosa.
Jadi, dari mana dakwaan-dakwaan seperti ini? Alkitab memberi tahu kita bahwa dakwaan-dakwaan itu datang dari Satan.
Nyatanya, Wahyu 12:10 mengatakan demikian mengenai Satan:
“Pendakwa saudara-saudara seiman kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.”
Iblis adalah musuh Allah dan pendakwa kita. Dia menghabiskan waktunya mendakwa kaum beriman, bahkan siang dan malam. Tujuannya adalah untuk melemahkan bahkan melumpuhkan kita. Dia mau menipu kita dari kenikmatan kita kepada Tuhan dan apa yang telah Ia lakukan untuk kita. Jika kita menerima dakwaan-dakwaannya, persekutuan kita dengan Allah akan terhambat, dan kita akan menderita kerugian besar dalam kehidupan rohani kita.
Solusi: Kita mengalahkan Iblis karena darah Yesus
Tetapi Wahyu 12:11 memberi tahu kita bagaimana menangani dakwaan-dakwaan dari Satan ini:
“Mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba,”
Catatan ke-2 dalam ayat ini dalam Alkitab Perjanjian Baru dengan catatan kaki Versi Pemulihan menerangi kita:
“Darah Anak Domba untuk menebus kita, menjawab semua dakwaan Iblis terhadap kita di hadapan Allah, supaya kita mengalahkan dia. Setiap kali kita merasa didakwa Iblis, kita perlu menggunakan darah ini.”
Kita tentu perlu mengaku dosa-dosa kita kepada Allah agar diampuni dan agar hati nurani kita dibasuh dari noda dosa. Tetapi setelah itu, jika kita dituntut oleh dakwaan yang berlarut-larut mengenai dosa yang sama, kita harus mengambil tindakan lebih lanjut. Kita harus berkata “TIDAK!” kepada dakwaan-dakwaan Satan dan memproklamirkan kepadanya darah Yesus yang berkhasiat penuh. Kita perlu mengarahkan Satan, yang mendakwa kita, kepada darah Anak Domba.
Alih-alih kita menyerah kepada dakwaan-dakwaan Satan, kita harus menolaknya. Ketika dia mendakwa kita, kita perlu dengan sederhana menyatakan, “Satan, aku menolak dakwaan-dakwaanmu. Lihatlah darah Yesus. Allah telah dipuaskan oleh darah penebusan Kristus, hati nuraniku telah dimurnikan dengan darah-Nya yang membasuh, dan kamu telah dikalahkan oleh darah-Nya yang menang!”
Mengalami darah Yesus
Melalui percaya dan mengalami khasiat darah Yesus, perjalanan kristiani kita akan berubah.
percaya bahwa Allah mengampuni kita dan menyucikan hati nurani kita dari noda dosa kita, dan bahkan menyatakan kepada Satan bahwa kita telah diampuni dan dibasuh oleh darah Yesus. Darah Kristus sangatlah mustika!
Untuk mempelajari lebih lanjut tentang kuasa darah Yesus, kami merekomendasikan bacaan dari bab 3 yang berjudul “The Precious Blood of Christ” dalam Basic Elements of the Christian Life, vol. 1 , oleh Witness Lee dan Watchman Nee.
Semua ayat dan catatan dikutip dari Alkitab Versi Pemulihan terbitan LAI. Anda dapat memesan Perjanjian Baru Versi Pemulihan di sini.
Post Views: 248