Menikmati Tuhan | 04 February 2022
Apakah Anda Mengecap Allah Dalam Firman-Nya?

Kita perlu makan makanan untuk kelangsungan hidup jasmani kita dan untuk menjaga kesehatan kita. Tetapi, hanya karena kita harus makan, bukan berarti hal ini adalah suatu pekerjaan yang membosankan. Faktanya, makan itu menyenangkan kita apalagi jika makanannya enak.
Demikian pula, Alkitab memberi tahu kita bahwa firman Allah menopang kita dan menjaga kita sehat secara rohani. Tetapi bagaimana perasaan kita saat membacanya? Apakah kita merasa kering sewaktu kita membaca firman Tuhan, seperti tugas yang membosankan yang harus kita penuhi? Atau ini adalah waktu yang menyenangkan dan menyegarkan? Allah menginginkan agar waktu kita di atas firman-Nya bukan menjadi suatu tugas, tetapi suatu kesenangan.
Allah Terasa Manis dan Baik
Allah tidak ingin kita hanya mengenal Dia di dalam pikiran kita. Banyak ayat di seluruh Alkitab menunjukkan bahwa Tuhan sebenarnya ingin kita mengecap Dia di dalam hati kita melalui firman-Nya.
Contohnya, Mazmur 119:103 berkata:
Betapa manisnya janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih dari pada madu bagi mulutku.
Dan 1 Petrus 2:2-3 berkata:
Jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu menginginkan air susu yang murni dan rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan, jika kamu benar-benar telah mengalami bahwa Tuhan itu baik.
Karena firman Tuhan berasal dari diri-Nya, firman itu membawa cita rasa Tuhan. Ayat di atas memberi tahu kita bahwa Tuhan di dalam firman-Nya manis dan baik, dan banyak ayat lain dalam Alkitab menyingkapkan bahwa Allah dapat dinikmati dalam firman-Nya. Jadi, jika firman itu hambar bagi kita, masalahnya pasti bukanlah terletak pada firman itu sendiri; namun pada cara saat kita datang kepadanya.
Bagaimana Kita Datang ke Perjamuan
Katakanlah seseorang diundang ke sebuah perjamuan. Ketika dia tiba, dia melihat banyak hidangan enak dan lezat, tetapi dia tidak datang ke perjamuan untuk makan. Sebaliknya, dia datang untuk mempelajari makanan dan mengumpulkan informasi tentang setiap hidangan.
Jelas, tamu ini tidak akan terlalu menikmati perjamuannya—bukan karena makanannya tidak enak, tapi karena dia datang dengan niat yang salah. Dia seharusnya datang dengan niat untuk makan, mencicipi dan menikmati setiap hidangan. Tidak peduli berapa banyak dia belajar tentang makanan, dia tidak bisa mencicipinya, karena dia tidak memakannya.
Firman Allah adalah perjamuan sejati yang Allah persiapkan bagi kita. Jadi, bagaimana kita mengecapnya dengan niat untuk menikmati Dia?
- Kita harus membaca Alkitab dengan hati yang berpaling dan lapar akan Tuhan. Hati kita adalah pintu gerbang seluruh diri kita. Jika hati kita berpaling dari Tuhan, kita tidak bisa melihat Dia atau menikmati Dia di dalam firman-Nya. Kita perlu datang kepada Firman dengan hati yang hangat dan terbuka. Sedikit berdoa sebelum membuka Alkitab kita adalah cara yang baik untuk mengarahkan hati kita kepada Tuhan: “Tuhan Yesus, aku mengasihi-Mu. Aku berpaling dari hal-hal lain kepada-Mu. Aku datang kepada-Mu dalam Firman-Mu bukan karena kewajiban, tetapi karena aku mengasihi-Mu. Aku lapar akan diri-Mu, Tuhan. Aku membuka hatiku kepada-Mu.
- Kita harus datang kepada Alkitab untuk memakan Kristus dengan menggunakan roh kita. Jika kita mendekati Alkitab seolah-olah itu adalah buku teks, kita akan kehilangan hayat dari firman Tuhan. Kita mungkin mendapatkan pengetahuan objektif tentang Tuhan atau mempelajari sesuatu yang menarik, tetapi kita tidak akan mengecap kebaikan atau kemanisan Tuhan. Seperti yang kita ilustrasikan sebelumnya, kita mengecap makanan dengan memakannya, bukan mempelajarinya. Kita harus menyadari bahwa perkataan Allah adalah makanan rohani kita. Tuhan Yesus memberi tahu kita dalam Yohanes 6 bahwa Dia adalah roti hidup untuk kita makan dan kita harus memakan Dia untuk hidup oleh Dia. Tentu saja, Dia tidak bermaksud bahwa kita harus memakan daging fisik-Nya; dalam ayat 63 Dia berkata, “Rohlah yang memberi hidup; daging sama sekali tidak berguna: perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.” Karena firman-Nya adalah roh dan hidup, kita harus menggunakan roh manusia kita untuk menjamah Roh di dalam firman untuk menerima hayat. Saat kita datang untuk membaca Alkitab, kita dapat berdoa, “Tuhan Yesus, terima kasih karena firman-Mu adalah roh dan hayat.”
- Kita harus datang kepada Alkitab dengan fokus bukan pada diri kita sendiri, tetapi pada Tuhan kita yang luar biasa dan apa adanya diri-Nya. Jika kita membaca Alkitab terutama untuk mendapatkan bantuan tentang bagaimana berperilaku, bagaimana menjalani kehidupan yang baik, atau bagaimana memperbaiki diri, kita akan kehilangan selera makan Tuhan. Secara fisik, makanan mengubah kita secara metabolis dan membuat kita bertumbuh. Demikian pula, kita benar-benar diubah dan bahkan secara spontan diubah menjadi gambar Kristus bukan dengan memperbaiki perilaku kita secara lahiriah, tetapi dengan menerima makanan rohani di dalam batin saat kita makan dan menikmati Kristus dalam firman-Nya. Sebuah doa sederhana dapat membantu kita fokus pada Kristus dalam firman-Nya: “Tuhan Yesus, aku fokus pada-Mu. Aku ingin melihat dan menikmati-Mu dalam Firman-Mu. Diri-Mu luar biasa! Tunjukkanlah lebih banyak tentang diri-Mu, Tuhan.” Bahkan doa-doa singkat dapat membantu kita mengarahkan hati kita kepada Tuhan Yesus, memakan Dia sebagai makanan di dalam Firman dan fokus pada-Nya. Firman-Nya dapat memberi kita pengalaman yang berbeda tentang Allah dalam Firman-Nya.
Terus menikmati Tuhan dalam Firman-Nya
Ketika kita merasakan betapa manis dan betapa baiknya Tuhan dalam Firman-Nya, dengan senang hati kita akan kembali lagi karena kita telah mengecap sukacita yang melampaui kata-kata.
Waktu kita sehari-hari di atas firman tidak akan menjadi tugas yang membosankan atau usang bagi kita. Sebaliknya kata-kata Yeremia 15:16 akan menjadi kesaksian kita:
“Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kesukaan hatiku.”
Semua ayat dikutip dari Alkitab dengan Catatan Kaki Versi Pemulihan. Anda dapat memesan salinan Perjanjian Baru secara gratis di sini.
Post Views: 231