Rencana TUhan  |  03 September 2021
Tiga Tahap Utama dalam Rencana Keselamatan Allah Setelah Kejatuhan Manusia
        
Sebelumnya kita telah membahas bagaimana manusia yang diciptakan oleh Allah bagi tujuan-Nya sendiri telah jatuh, berdosa, dan tidak dapat hidup untuk memenuhi rencana Allah. Konsekuensi dari kejatuhan manusia sangatlah tragis, dan kita melihat dampaknya di dalam kehidupan kita sendiri dan di mana saja hari ini.

Tetapi Allah tidak akan pernah bisa digagalkan! Meskipun terkesan gagal untuk sementara waktu, rencana Allah tidak dapat digagalkan. Di dalam hikmat-Nya, Allah mengambil tiga langkah luar biasa untuk melaksanakan rencana sebermula-Nya untuk memberikan hayat kekal-Nya ke dalam kita sehingga kita dapat berbagian dengan hayat-Nya dan mengekspresikan Dia.

Langkah 1 — Allah menjadi seorang manusia bernama Yesus Kristus
Karena Adam dan Hawa memakan dari pohon pengetahuan, seluruh umat manusia dirusak dengan unsur jahatnya. Hal ini meracuni tiga bagian dari manusia.

Ada dua ayat dalam Kitab Yohanes yang menjelaskan langkah pertama yang Allah ambil. Yohanes 1:1 berkata “Pada mulanya adalah Firman, dan Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah”. Kemudian Yohanes 1:14 berkata “dan Firman itu telah menjadi manusia dan tinggal di antara kita.”

Ketika kita menyatukan kedua ayat ini, kita melihat hal yang luar biasa. Firman yang adalah Allah, telah menjadi manusia. Allah telah menjadi manusia! Langkah pertama dari Allah menjadi manusia disebut inkarnasi .

Langkah ini benar-benar luar biasa. Tuhan alam semesta yang tidak terbatas dan kekal telah menjadi manusia dari daging dan darah, Yesus Kristus. Yesus menjalani kehidupan manusia yang dibatasi oleh ruang dan waktu dan telah mengalami segala macam penderitaan manusia. Namun, Dia adalah satu-satunya manusia dalam sejarah yang tanpa dosa. Selama tiga puluh tiga setengah tahun-Nya di bumi, Dia sepenuhnya mengekspresikan Allah di dalam setiap aspek kehidupan-Nya. Kita dapat melihat keinsanian-Nya yang luar biasa, cara hidup-Nya dan perkataan kasih karunia dan kebenaran yang Dia beritakan saat kita membaca keempat kitab Injil.

Melalui inkarnasi, Kristus mengenakan tubuh fisik dari daging dan darah, yang memungkinkan Dia untuk mati bagi kita. Dia sempurna, hayat-Nya yang tidak bercacat membuat Dia bersyarat untuk merampungkan penebusan bagi kita di kayu salib.

Langkah 2 —Kristus mati di kayu salib untuk menebus kita
Yesus Kristus datang untuk mati bagi dosa-dosa kita. Yohanes 1:29 memberi tahu kita. Ketika Yohanes Pembaptis melihat-Nya, ia berseru, “Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia!” Sebagai Anak Domba Allah, Kristus berkorban bagi kita di atas salib. Tahap kedua dalam rencana keselamatan Allah adalah penyaliban Kristus.

Melalui penyaliban Kristus, umat manusia yang berdosa ditebus, seperti yang dapat kita lihat dalam Efesus 1:7:

“Sebab di dalam Dia kita beroleh penebusan oleh darah-Nya, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan anugerah-Nya.”


Darah Kristus yang dicurahkan tidaklah hanya untuk menebus kita dan menyucikan kita dari dosa-dosa kita, tetapi juga membawa kita dekat kepada Allah. Efesus 2:13 memberi tahu kita:

“Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu jauh, sudah menjadi dekat oleh darah Kristus.”


Kita manusia berdosa dapat ditebus, diampuni, dan dibawa kembali kepada Allah. Semua adalah karena penyaliban Kristus.

Langkah 3 — Kristus bangkit dari kematian
Kematian Kristus merampungkan penebusan tetapi kematian penebusan-Nya bukanlah akhirnya. Yesus Kristus bangkit dari kematian dan mengalahkan kematian itu sendiri! Tahap ketiga dalam rencana penebusan Allah adalah kebangkitan Kristus.

Kebangkitan Kristus adalah fakta yang sempurna tetapi bukan hanya untuk kita apresiasi secara objektif. Dalam 1 Korintus 15:45 kita membaca bagian firman yang luar biasa ini:

“Seperti ada tertulis: ‘Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup’, tetapi Adam yang terakhir menjadi roh yang menghidupkan”


Ini sangatlah penting. Sebagai manusia dari daging dan darah, Kristus tidak pernah bisa masuk ke dalam kita untuk menjadi hayat kita. Dia menebus kita melalui kematian-Nya tetapi Dia dapat menyalurkan hayat-Nya kepada kita karena Dia telah dibangkitkan.

Dalam kebangkitan, Kristus yang disalibkan bagi kita sekarang adalah Roh pemberi-hayat. Sebagai Roh, Dia dapat masuk ke dalam roh manusia kita untuk tinggal di dalam kita. Kita dilahir-ulangkan dan kita menjadi anak-anak Allah dengan hayat Allah.

Kristus sebagai Roh pemberi-hayat tersedia kapan saja, di mana saja, bagi siapa saja yang mau bertobat, percaya kepada-Nya dan membuka hati mereka untuk menerima-Nya. Ketika kita percaya Tuhan, kita menerima hayat kekal seperti maksud Allah pada mulanya. Saat hayat ini bertumbuh di dalam kita, menyebar dari roh kita ke dalam jiwa kita, kita mengekspresikan Allah kepada semua orang di sekitar kita.

Kejatuhan manusia adalah bencana. Tetapi rencana keselamatan Allah dilaksanakan melalui tiga langkah luar biasa ini— inkarnasi, penyaliban dan kebangkitan . Allah di dalam Kristus merampungkan penebusan bagi kita untuk mengampuni dosa-dosa kita dan membawa kita kembali kepada diri-Nya. Tuhan menebus kita sehingga Dia dapat mencapai tujuan-Nya masuk ke dalam roh kita untuk hidup di dalam kita dan diekspresikan melalui kita.

Sudahkah Anda berdoa untuk diampuni dari dosa-dosa Anda dan menerima hayat Allah? Jika belum, Anda bisa berdoa dengan doa sederhana seperti ini:

“Tuhan Yesus, aku berpaling kepada-Mu dan membuka hatiku kepada-Mu. Terima kasih karena Engkau telah mati di kayu salib untuk dosa-dosaku. Terima kasih atas kebangkitan dari kematian. Terima kasih Tuhan telah menjadi Roh pemberi-hayat. Tuhan Yesus, aku percaya kepada-Mu, dan aku menerima-Mu masuk ke dalam rohku sekarang. Terima kasih Tuhan karena telah datang untuk tinggal di dalamku!”


Untuk lebih mengenal subjek ini, Anda dapat membaca bab 1 dari Unsur – Unsur Dasar Kehidupan Orang Kristen Vol. 1 secara gratis di sini.

Semua ayat dan catatan dikutip dari Alkitab Versi Pemulihan terbitan LAI. Anda dapat memesan Perjanjian Baru Versi Pemulihan di sini.