Membaca Alkitab | 27 Mei 2021
Bagaimana Menerima Hidup (hayat)
Dari Firman Allah?
?

Pada terbitan sebelumnya, kita membahas betapa pentingnya mengetahui bahwa esensi dari Alkitab adalah Roh itu. Karena Yohanes 6:63 memberitahu kita hanya Roh itu yang dapat memberi hidup (hayat), agar kita menerima hidup (hayat) dari Alkitab, kita perlu berkontak dengan Roh itu di dalam Firman Allah. Melalui menerima hidup (hayat), kita akan terawat secara rohani, dan melalui perawatan itulah, kita akan bertumbuh di dalam Kristus. Jadi, menerima hidup (hayat) dari Alkitab adalah hal yang penting bagi kehidupan Kristen kita.
“Seluruh Kitab Suci diilhamkan Allah dan bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.”
Seperti yang telah kita lihat sebelumnya, ini adalah sebuah ayat kunci yang menyingkapkan esensi Alkitab kepada kita. Mari kita lihat lagi catatan 2 mengenai diilhamkan Allah dalam Perjanjian Baru Versi Pemulihan, perhatikan dengan khusus pada bagian yang terakhir:
“Ini menyatakan bahwa Alkitab, firman Allah, adalah embusan Allah. Pembicaraan Allah adalah embusan Allah. Karena itu, firman-Nya adalah Roh (Yohanes 6:63), atau embusan (udara). Sebab itu, Alkitab adalah perwujudan Allah Sang Roh. Roh itu adalah esensi, substansi dari Alkitab, seperti fosfor adalah unsur dasar dari korek api. Kita harus menggunakan roh kita untuk menggesek Roh Alkitab, guna menghasilkan api ilahi.”
Jadi, untuk menerima hidup (hayat) dari membaca Alkitab, kita harus memakai roh kita untuk mengontak Roh itu di dalam Firman. Seperti yang dikatakan dalam catatan, “Kita harus menggunakan roh kita untuk menggesek Roh Alkitab, guna menghasilkan api ilahi.” Tapi, apakah maksudnya?
Kepala korek api terbuat dari fosfor. Panas dihasilkan dari gesekan yang membakar bahan kimia yang sangat reaktif ini ketika korek api digesekkan pada permukaan yang kasar. Jika kita menggesek sebuah korek api pada sweater, rumput, atau botol plastik, tidak terjadi apa-apa, karena semua bahan itu memiliki permukaan yang halus. Akan tetapi, ketika kita menggesekkan sebuah korek api pada batu yang kasar, maka akan segera terbakar menjadi nyala api.
Jadi untuk menyalakan api, kita perlu dua hal: korek api itu sendiri dan jenis permukaan yang tepat untuk menggesekkannya.
Jika kita datang kepada Firman Allah dan hanya melatih pikiran kita untuk memahaminya, tidak akan ada pembakaran, tidak ada api. Kita akan melewatkan Roh di dalam Firman. Alkitab harus digesekkan ke permukaan yang tepat supaya pembakaran terjadi. Permukaan yang tepat bukanlah pikiran analitis kita atau emosi kita yang dapat berubah-ubah; tetapi roh manusia kita.
Namun, bagaimana sesungguhnya kita memakai roh kita untuk mengontak Roh di dalam Firman?
Bahkan sebelum kita mulai membaca Alkitab, kita dapat berdoa dengan sederhana seperti ini: “Tuhan Yesus, aku ingin menyentuh Roh-Mu di dalam Firman-Mu. Tuhan, aku tidak ingin hanya membaca tulisan Alkitab hitam di atas kertas putih; aku ingin menerima-Mu sebagai hidup (hayat) dari Firman-Mu.” Berdoa seperti ini membuat sebuah perbedaan yang besar saat kita belajar melatih roh kita saat datang kepada Alkitab.
Kemudian, saat kita membaca Firman-Nya, kita dapat melanjutkan dengan berdoa menggunakan kata-kata di dalam Alkitab sebagai doa kita. Kita dapat menggunakan kata-kata itu untuk memuji, bersyukur, dan menyembah Tuhan.
“Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya.”
Kita dapat memakai kata-kata dalam ayat ini untuk berdoa demikian: “Tuhan Yesus, aku memuji-Mu karena Engkau adalah Gembala yang baik. Aku sangat bersukacita karena Engkau adalah Gembalaku. Terima kasih, Tuhan, karena menjadikanku salah satu domba-Mu. Tuhan, terima kasih karena telah memberikan nyawa-Mu untukku!”
Dengan kata lain, kita dapat berdoa kepada Tuhan memakai perkataan-Nya, perkataan di dalam Alkitab, sebagai doa kita. Saat kita berdoa dengan Alkitab, kita memakai roh manusia kita dan berkontak dengan Roh dalam Firman Allah. Ini menyebabkan Firman membawakan Roh yang memberi hidup (hayat) kepada kita. Kita mengalami apa yang Tuhan katakan dalam Yohanes 6:63: “Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.” Hidup (hayat) ini memberi makan roh kita, memuaskan kelaparan batini kita akan Allah, dan mengairi jiwa kita yang haus. Dan sama seperti seorang anak bertumbuh secara fisik melalui perawatan, kita mengalami pertumbuhan rohani dalam hidup Kristen kita melalui dirawat oleh Roh dalam Firman Allah.
Semua ayat dan catatan dikutip dari Alkitab Versi Pemulihan terbitan LAI. Anda dapat memesan Perjanjian Baru Versi Pemulihan di sini.
Bagaimana kita menerima hidup (hayat) dari Alkitab?
Dua Timotius 3:16 memberi tahu kita:
“Seluruh Kitab Suci diilhamkan Allah dan bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.”
Seperti yang telah kita lihat sebelumnya, ini adalah sebuah ayat kunci yang menyingkapkan esensi Alkitab kepada kita. Mari kita lihat lagi catatan 2 mengenai diilhamkan Allah dalam Perjanjian Baru Versi Pemulihan, perhatikan dengan khusus pada bagian yang terakhir:
“Ini menyatakan bahwa Alkitab, firman Allah, adalah embusan Allah. Pembicaraan Allah adalah embusan Allah. Karena itu, firman-Nya adalah Roh (Yohanes 6:63), atau embusan (udara). Sebab itu, Alkitab adalah perwujudan Allah Sang Roh. Roh itu adalah esensi, substansi dari Alkitab, seperti fosfor adalah unsur dasar dari korek api. Kita harus menggunakan roh kita untuk menggesek Roh Alkitab, guna menghasilkan api ilahi.”
Jadi, untuk menerima hidup (hayat) dari membaca Alkitab, kita harus memakai roh kita untuk mengontak Roh itu di dalam Firman. Seperti yang dikatakan dalam catatan, “Kita harus menggunakan roh kita untuk menggesek Roh Alkitab, guna menghasilkan api ilahi.” Tapi, apakah maksudnya?
Sebuah Ilustrasi yang Membantu
Mari kita lihat lebih dekat analogi dalam catatan tersebut dan membahas bagaimana sebuah korek api terbakar.
Kepala korek api terbuat dari fosfor. Panas dihasilkan dari gesekan yang membakar bahan kimia yang sangat reaktif ini ketika korek api digesekkan pada permukaan yang kasar. Jika kita menggesek sebuah korek api pada sweater, rumput, atau botol plastik, tidak terjadi apa-apa, karena semua bahan itu memiliki permukaan yang halus. Akan tetapi, ketika kita menggesekkan sebuah korek api pada batu yang kasar, maka akan segera terbakar menjadi nyala api.
Jadi untuk menyalakan api, kita perlu dua hal: korek api itu sendiri dan jenis permukaan yang tepat untuk menggesekkannya.
Memakai roh kita untuk berkontak dengan Roh itu dalam Firman
Ilustrasi korek api yang digesekkan ke permukaan yang tepat membantu kita untuk melihat bagaimana menyalakan api ilahi yang tersembunyi di dalam Firman Allah. Untuk melakukan ini, kita juga memerlukan dua hal: Alkitab (korek api), yang ada di luar kita dan roh manusia kita (permukaan yang tepat), yang ada di dalam kita.
Jika kita datang kepada Firman Allah dan hanya melatih pikiran kita untuk memahaminya, tidak akan ada pembakaran, tidak ada api. Kita akan melewatkan Roh di dalam Firman. Alkitab harus digesekkan ke permukaan yang tepat supaya pembakaran terjadi. Permukaan yang tepat bukanlah pikiran analitis kita atau emosi kita yang dapat berubah-ubah; tetapi roh manusia kita.
Namun, bagaimana sesungguhnya kita memakai roh kita untuk mengontak Roh di dalam Firman?
Melatih roh kita melalui berdoa
Secara jasmani, cara terbaik untuk melatih kaki kita adalah berjalan. Secara rohani, cara terbaik melatih roh kita adalah berdoa. Saat kita membaca Alkitab dengan berdoa, kita memakai roh kita. Ketika kita memakai roh kita dengan berdoa, kita “menggesekkan”, atau mengontak Roh itu di dalam Firman Allah yang tertulis.
Bahkan sebelum kita mulai membaca Alkitab, kita dapat berdoa dengan sederhana seperti ini: “Tuhan Yesus, aku ingin menyentuh Roh-Mu di dalam Firman-Mu. Tuhan, aku tidak ingin hanya membaca tulisan Alkitab hitam di atas kertas putih; aku ingin menerima-Mu sebagai hidup (hayat) dari Firman-Mu.” Berdoa seperti ini membuat sebuah perbedaan yang besar saat kita belajar melatih roh kita saat datang kepada Alkitab.
Kemudian, saat kita membaca Firman-Nya, kita dapat melanjutkan dengan berdoa menggunakan kata-kata di dalam Alkitab sebagai doa kita. Kita dapat menggunakan kata-kata itu untuk memuji, bersyukur, dan menyembah Tuhan.
Bagaimana mendoakan Firman Allah
Sebagai contoh bagaimana berdoa dengan Firman Allah, mari kita gunakan Yohanes 10:11:
“Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya.”
Kita dapat memakai kata-kata dalam ayat ini untuk berdoa demikian: “Tuhan Yesus, aku memuji-Mu karena Engkau adalah Gembala yang baik. Aku sangat bersukacita karena Engkau adalah Gembalaku. Terima kasih, Tuhan, karena menjadikanku salah satu domba-Mu. Tuhan, terima kasih karena telah memberikan nyawa-Mu untukku!”
Dengan kata lain, kita dapat berdoa kepada Tuhan memakai perkataan-Nya, perkataan di dalam Alkitab, sebagai doa kita. Saat kita berdoa dengan Alkitab, kita memakai roh manusia kita dan berkontak dengan Roh dalam Firman Allah. Ini menyebabkan Firman membawakan Roh yang memberi hidup (hayat) kepada kita. Kita mengalami apa yang Tuhan katakan dalam Yohanes 6:63: “Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.” Hidup (hayat) ini memberi makan roh kita, memuaskan kelaparan batini kita akan Allah, dan mengairi jiwa kita yang haus. Dan sama seperti seorang anak bertumbuh secara fisik melalui perawatan, kita mengalami pertumbuhan rohani dalam hidup Kristen kita melalui dirawat oleh Roh dalam Firman Allah.
Menerima hidup (hayat) melalui Firman Allah
Mengetahui bahwa Roh adalah esensi dari Alkitab, akan merevolusi bagaimana kita menangani Firman Allah. Kita tidak lagi melihat Firman Allah sebagai sekadar buku pengajaran atau panduan yang luaran mengenai bagaimana kita harus hidup. Kita tidak akan datang kepada Firman Allah dengan memakai pikiran saja. Sebaliknya, kita akan melatih roh kita dalam doa untuk berkontak dengan Roh di dalam Firman. Kita akan datang kepada Alkitab untuk menerima hidup (hayat) dari Firman Allah.
Semua ayat dan catatan dikutip dari Alkitab Versi Pemulihan terbitan LAI. Anda dapat memesan Perjanjian Baru Versi Pemulihan di sini.
Post Views: 699