Tentang Alkitab | 18 Maret 2022
Langkah Awal Memahami Alkitab
Alkitab adalah sebuah buku yang penuh dengan hikmat, puisi, sejarah, dan ajaran-ajaran. Alkitab berisi nubuat, lambang, dan gambaran yang misterius disertai dengan silsilah yang panjang dan ketetapan-ketetapan yang rinci. Di atas hal-hal tersebut, Alkitab mewahyukan siapa Kristus dan apa tujuan kekal Allah bagi manusia.
Sebagai orang Kristen, kita mungkin tahu kita harus membaca Alktitab namun kita mungkin merasa bingung. Mungkin beberapa kali usaha kita untuk memahami Alkitab membuat kita putus asa atau mungkin kita tidak dapat mengerti bagaimana caranya memahami buku yang demikan penting dan rumit ini. Tetapi Alkitab adalah firman Allah kepada dan untuk kita. Alkitab adalah satu hadiah terbesar-Nya kepada kita. Tentu saja, Dia mau kita membaca dan memahami firman-Nya. Jadi, hari ini kita akan melihat langkah awal sederhana yang paling penting dalam memahami Alkitab.
Membaca seluruh Alkitab
Banyak dari kita telah mendengarkan berita-berita rohani di hari Minggu, beberapa kidung dari firman, berbagian dalam pendalaman Alkitab, atau membaca buku-buku rohani. Semua ini adalah hal-hal yang luar biasa yang dapat membantu kita memahami firman Allah, tetapi hal-hal itu tidak dapat menggantikan langkah paling awal dan dasar untuk memahami Alkitab, yaitu dengan membacanya sendiri.
Apa yang Anda maksudkan dengan “membacanya”? Apakah dengan menggunakannya sebagai bahan renungan dengan membaca beberapa ayat setiap hari? Memilih sebuah topik dan membaca semua ayat yang berkaitan dengan topik tersebut? Semua hal tersebut memang penting, namun ada hal yang akan membantu kita lebih baik dalam memahami Alkitab secara menyeluruh, yaitu dengan membaca seluruh Alkitab dengan berurutan, kitab demi kitab, dari awal hingga akhir.
Hal ini mungkin mengagetkan terutama ketika Alkitab terlihat sebagai sesuatu yang sangat sulit untuk dipahami oleh kita semua. Buku-buku, pelajaran-pelajaran, kelompok diskusi, catatan, dan kamus-kamus adalah sarana yang bermanfaat, namun langkah awal dalam memahami sebuah buku adalah dengan membacanya sendiri. Begitulah kita membangun dasar pemahaman kita terhadap buku tersebut. Hal lainnya sekadar memperkaya pembacaan kita secara pribadi. Membaca Alkitab adalah langkah awal untuk memahaminya .
Mendirikan sebuah fondasi pemahaman Alkitab
Bagaimana jika kita mulai membaca Alkitab dan tidak memahaminya sama sekali? Ini bukanlah masalah besar, bahkan bisa dikatakan normal. Lagi pula, buku yang kita baca ini adalah firman Allah. Sederhananya, Alkitab tidak dapat dipahami dalam satu kali pembacaan.
Mari kita lihat Efesus 1:5 dan 9 dan perhatikanlah beberapa kata kunci dalam ayat-ayat berikut ini:
Untuk memahami makna Alkitab, kita harus terlebih dulu mengambil ABC, fondasi yang mendasar dalam Alkitab. Kita melakukannya dengan cara membaca Alkitab dan menemukan konten dasar firman Allah, sejarah, cerita-cerita, perumpamaan-perumpamaan, tokoh-tokoh, nubuat-nubuat, dan selanjutnya. Kita jajarkan kata-kata yang baru dan ide-ide yang baru dan ini menjadi ABC kita, fondasi bagi pemahaman firman Allah di masa mendatang.
Hal ini dapat dibandingkan dengan bagaimana kita belajar membaca sebagai anak-anak. Kita tidak memulai dengan semua kata, apalagi semua buku, tetapi dengan ABC. Mula-mula kita pelajari setiap huruf,kemudian kita dapat menyuarakan kombinasi huruf-huruf dalam kata-kata singkat, kemudian kata-kata singkat tersebut dirangkai bersama dan akhirnya kita dapat membaca sebuah kalimat.
Ketika kita terus-menerus mempraktikkannya, kita akan berpindah ke kata-kata dan kalimat yang lebih panjang, pemahaman kita terus-menerus dibangun bahkan kita sampai hari ini masih mempelajari kata-kata baru. Proses belajar membaca dapat terkesan membosankan jika kita pikirkan sekarang, namun setiap langkah adalah penting dan memimpin kita kepada kemampuan untuk membaca dan memahami kata-kata yang tertulis. Kalimat pertama yang kita baca mungkin saja sedikit tapi kemampuan kita untuk memahami adalah permulaan dari membacanya seumur hidup. Sama halnya, kita mungkin berpikir bahwa membaca Alkitab itu membosankan pada awalnya dan bertanya apa artinya membaca Alkitab jika saya tidak memahaminya. Tapi, ini adalah langkah awal yang penting dalam mendapatkan dasar yang kita perlukan untuk membuka kenikmatan akan firman Allah seumur hidup kita. Ketika kita membaca Alkitab pasal demi pasal, kitab demi kitab, kita membangun fondasi pemahaman yang mendasar dan seiring berjalannya waktu, kita semakin memahami isi Alkitab. Pada akhirnya, ketika kita selesai membaca dan mulai membacanya lagi, kita akan heran akan wahyu dan pemahaman yang kita terima melalui ayat-ayat yang sebelumnya tidak kita perhatikan saat kita membacanya kali pertama. Kita mulai melihat berbagai kejadian, lambang-lambang, dan tokoh-tokoh dalam Perjanjian Lama disebutkan dan muncul dalam Perjanjian Baru, memberi kita sebuah apresiasi dan pemahaman yang lebih besar terhadap hal-hal tersebut. Ayat-ayat yang kita baca sekilas dahulu akan menjadi hidup dengan makna yang kaya dan aplikasi praktis bagi kehidupan kita sehari-hari. Semakin kita membaca Alkitab secara menyeluruh, kita akan semakin mengerti Alkitab yang luar biasa ini secara menyeluruh sedikit demi sedikit.
Alkitab adalah sebuah kitab hayat
Walaupun kita dapat memahami bahwa kita perlu membaca Alkitab, kita mungkin masih putus asa ketika kita tidak dapat memahami beberapa pasal atau ayat. Kita mungkin bahkan putus asa dengan mengetahui bahwa membaca Alkitab dengan mendapatkan prinsip ABC itu membutuhkan waktu. Hari dan zaman di mana kita hidup hari ini mendorong kita untuk mengharapkan hasil yang cepat, namun kita harus menyadari bahwa hal-hal yang berharga membutuhkan waktu dan tenaga.
Bahkan, jika kita tidak memahami beberapa firman yang kita baca, terutama pada kali pertama membacanya, bukan berarti kita tidak mendapatkan manfaat dari membaca firman. Dalam Yohanes 6:63 Tuhan Yesus mengatakan
“Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.”
Alkitab bukan seperti buku-buku yang lain. Alkitab adalah sebuah buku hayat. Tujuan utamanya adalah bukan untuk memberikan pengetahuan tetapi hayat.
Alkitab bukan seperti buku-buku yang lain. Alkitab adalah sebuah buku hayat. Tujuan utamanya adalah bukan untuk memberikan pengetahuan tetapi hayat. Ketika kita datang kepada Akitab untuk mencari pengetahuan dan pemahaman, tujuan utama kita dalam membaca Alkitab tidak cocok dengan tujuan utama Allah memberi kita buku yang luar biasa ini.
Tetapi, ketika kita datang kepada firman dengan hati terbuka kepada Tuhan, kita menerima hayat. Jadi, bahkan ketika kita tidak memahami apa yang kita baca, kita dapat menerima hayat. Ketika kita datang kepada firman Allah kita dapat berdoa demikian:
“Tuhan Yesus, ada sangat banyak hal yang terlebih dahulu menduduki aku. Tetapi, aku mau menghabiskan waktuku bersama-Mu dalam firman-Mu sekarang. Aku mengasihi-Mu dan aku ingin menerima Engkau sebagai hayat dari firman-Mu. Aku membuka hatiku kepada-Mu.”
Yang penting tetaplah membaca. Tidak hanya pemahaman kita terhadap Alkitab tetapi juga kehidupan dan iman Kristen kita tergantung pada pembacaan dan pengenalan kita akan firman Allah. Ketika ketika membaca Alkitab setiap hari, kita akan mulai bertumbuh dalam pemahaman kita akan firman dan kita akan bertumbuh dalam hayat Allah.
Semua ayat dikutip dari Alkitab dengan Catatan Kaki Versi Pemulihan. Anda dapat memesan salinan Perjanjian Baru secara gratis di sini.
Post Views: 162