Kehidupan Kristen | 01 September 2023
7 Aspek-aspek Luar Biasa dari Gereja di dalam Kitab Efesus

Gereja yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia yang memenuhi semua dan segala sesuatu.
Efesus 2:21-22
Gereja adalah perkara yang dalam dan sangat penting (deeply significant) di dalam Alkitab. Dalam artikel kami “Apa itu Gereja berdasarkan Alkitab,” kita memulai dengan melihat kepada gereja-gereja yang diwahyukan dalam kitab suci.
Dalam artikel ini, kita akan melanjutkan membahas perkara gereja melalui memasuki beberapa ayat di dalam Kitab Efesus, sebuah kitab yang unik dan penuh dengan wahyu mengenai apa itu Gereja di mata Allah. Kita akan melihat tujuh aspek dari gereja yang diwahyukan dalam Kitab Efesus dan bagaimana hal itu berhubungan dengan kita, kaum beriman.
Wahyu gereja sebagai Tubuh Kristus memberi tahu kita bahwa gereja bukanlah sebuah organisasi namun sesuatu yang hidup, seperti tubuh fisik kita yang adalah organisme yang hidup. Tubuh Kristus adalah sebuah entitas hayat.
Gereja sebagai Tubuh Kristus bukanlah sebuah organisasi tanpa hayat, yang disusun dan diatur berdasarkan konsepsi manusia. Tubuh Kristus adalah organisme yang hidup, dihasilkan dari hayat Kristus sebagai Kepala yang menjadi hayat di dalam kaum beriman-Nya sebagai anggota Tubuh-Nya. Hal ini berarti seluruh anggota dari Tubuh harus memiliki hayat Kristus.
Karena gereja adalah Tubuh Kristus, sebuah organisme dengan hayat Kristus, seseorang tidak bisa dengan sederhana bergabung melalui mengambil sumpah, atau setuju terhadap sebuah kredo, atau menandatangani sebuah dokumen. Seseorang bisa menjadi anggota dari Tubuh Kristus melalui dilahirkan kembali, atau regenerasi, dengan hayat ilahi.
Puji Allah, kita menerima hayat Kristus ketika kita dilahirkan kembali; pada saat itu, kita menjadi angota-anggota Tubuh-Nya. Di dalam hayat-Nya, kita disatukan kepada Kristus sebagai Kepala dan kepada seluruh kaum beriman sebagai anggota dari Tubuh-Nya. Seperti tubuh fisik kita, jari-jari kita, lengan, kaki, dan lainnya disatukan bersama oleh hayat fisik kita, kita adalah anggota-anggota dari Tubuh Kristus, saling berbagi dan disatukan Bersama dalam hayat Kristus.
Gereja menjadi Tubuh Kristus berarti gereja memiliki Kristus sebagai hayat-Nya. Aspek gereja sebagai manusia baru berarti gereja memiliki Kristus sebagai personanya. Kristus adalah persona dari Tubuh dengan kepribadian-Nya. Untuk hal ini, kita sebagai anggota-anggota-Nya harus hidup oleh hayat-Nya dan mengambil Dia sebagai persona kita, bukan diri kita sendiri.
Sebagai manusia yang individual, kita semua memiliki kepribadian kita masing-masing dan berbeda secara latar belakang, pendidikan, budaya, preferensi, dll. Meskipun kita dengan kuat damba untuk menjadi satu dengan yang lainnya, jika kita hidup dengan kepribadian kita sendiri, hal ini menjadi tidak mungkin.
Tetapi Kristus sendiri sekarang tinggal di dalam kita menjadi persona baru kita. Dia ingin kita mengambil Dia dengan kepribadian-Nya menjadi persona kita. Ini berarti kita mengambil keinginan dan perasaan-Nya, dan bukan keinginan dan perasaan kita.
Ketika kita hidup demikian secara spontan kita akan menjadi satu karena satu Persona yang akan diperhidupkan melalui kita semua – Yesus Kristus.
Frase kawan sewarga dari orang-orang kudus di sini menunjukkan keselamatan kita membawa kita ke dalam kerajaan yang baru – kerajaan Allah. Di sini, seluruh kaum beriman adalah kawan sewarga di dalam kerajaan Allah.
Sebagai warga dari sebuah negara, masyarakat memiliki hak-hak tertentu. Misalnya, di US, warga-warganya memiliki hak yaitu kebebasan berbicara. Tetapi tanggung jawab tentu datang bersamaan dengan seseorang menjadi warga dari sebuah negara, seperti membayar pajak.
Demikian pula, hari ini kita memiliki hak dan tanggung jawab sebagai warga dari Gereja sebagai kerajaan Allah. Terkadang kita ingin menikmati hak tanpa memikul tanggung jawab, tetapi sebagai warga kita harus tahu serta memikul tanggung jawab dari gereja sebagai kerajaan Allah
Seluruh kaum beriman menyusun rumah tangga (keluarga) Allah. Ini merupakan aspek yang manis dari gereja, sebagai rumah tangga gereja mengacu kepada keluarga Allah. Ketika kita diselamatkan, tidak peduli apa pun latar belakang kita sebelumnya, kita menjadi anggota dari rumah tangga, keluarga, Allah.
Sebagai kerajaan Allah, kita memiliki hak dan tanggung jawab sebagai warga. Tetapi sebagai rumah tangga Allah, keluarga Allah, kita memiliki Allah sebagai Bapa kita dan kaum beriman lainnya sebagai saudara-saudara dan saudari-saudari kita. Gereja menjadi rumah Allah, keluarga Allah, di mana kita menikmati kepedulian (perawatan) dari Bapa kita dan di mana kita saling mempedulikan satu sama lain. Kita menemukan perhentian yang sejati, kepuasan, dan kenikmatan sebagai anggota-anggota rumah tangga Allah.
Gereja juga adalah tempat kediaman Allah di bumi. Betapa luar biasa bahwa hari ini tempat kediaman Allah adalah roh kita, dan bukan secara individual tetapi secara korporat dengan orang beriman lainnya di dalam Kristus. Hari ini kita sedang bertumbuh di dalam hayat-Nya dan dibangunkan bersama menjadi tempat kediaman Allah yang korporat.
Catatan 2 dalam ayat 21 di dalam Perjanjian Baru versi pemulihan membantu kita untuk melihat:
Tempat kediaman Allah di bumi bukanlah sebuah bangunan fisik tetapi kaum beriman-Nya yang telah ditebus dan dilahirkan kembali, dibangunkan bersama melalui pertumbuhan dalam hayat ilahi di dalam kita. Hari ini kita sedang bertumbuh bersama sebagai tempat kediaman. Semakin kita bertumbuh dalam hayat, tempat kediaman Allah makin terbangun.
Gereja adalah mempelai perempuan, istri Kristus. Dalam aspek ini, Kristus mengasihi kita dengan kasih mesra seorang suami, dan kita mengasihi Dia sebagai Mempelai Laki-laki kita yang terkasih. Dalam kasih-Nya, Dia menyiapkan kita melalui membasuh kita dengan air di dalam Firman bagi hari pernikahan kita pada saat Dia kembali.
Tubuh Kristus, manusia baru, kerajaan Allah, rumah tangga Allah, tempat kediaman Allah, dan mempelai perempuan Kristus adalah aspek-aspek positif dari gereja. Tetapi gereja juga adalah pasukan Allah untuk melawan musuh-Nya, si jahat. Ini adalah aspek penting dari gereja.
Banyak orang terbiasa dengan ayat-ayat di dalam Efesus 6 mengenai mengenakan perlengkapan senjata Allah. Tetapi ketika kita melihat pada Bahasa Yunani dari ayat-ayat ini, kita menyadari bahwa perlengkapan senjata ini bukanlah untuk orang Kristen secara individual. Paulus menasihatkan gereja, yang tersusun dari seluruh kaum beriman, untuk mengenakan perlengkapan senjata Allah. Jadi, gereja adalah pasukan Allah yang korporat, menjadi kuat di dalam Tuhan untuk berjuang dalam peperangan rohani melawan musuh Allah
Gereja adalah perkara yang dalam dan sangat penting (deeply significant) di dalam Alkitab. Dalam artikel kami “Apa itu Gereja berdasarkan Alkitab,” kita memulai dengan melihat kepada gereja-gereja yang diwahyukan dalam kitab suci.
Dalam artikel ini, kita akan melanjutkan membahas perkara gereja melalui memasuki beberapa ayat di dalam Kitab Efesus, sebuah kitab yang unik dan penuh dengan wahyu mengenai apa itu Gereja di mata Allah. Kita akan melihat tujuh aspek dari gereja yang diwahyukan dalam Kitab Efesus dan bagaimana hal itu berhubungan dengan kita, kaum beriman.
1. Tubuh Kristus
“Gereja, yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia yang memenuhi semua dan segala sesuatu.”
Efesus 1:22-23
Wahyu gereja sebagai Tubuh Kristus memberi tahu kita bahwa gereja bukanlah sebuah organisasi namun sesuatu yang hidup, seperti tubuh fisik kita yang adalah organisme yang hidup. Tubuh Kristus adalah sebuah entitas hayat.
Gereja sebagai Tubuh Kristus bukanlah sebuah organisasi tanpa hayat, yang disusun dan diatur berdasarkan konsepsi manusia. Tubuh Kristus adalah organisme yang hidup, dihasilkan dari hayat Kristus sebagai Kepala yang menjadi hayat di dalam kaum beriman-Nya sebagai anggota Tubuh-Nya. Hal ini berarti seluruh anggota dari Tubuh harus memiliki hayat Kristus.
Karena gereja adalah Tubuh Kristus, sebuah organisme dengan hayat Kristus, seseorang tidak bisa dengan sederhana bergabung melalui mengambil sumpah, atau setuju terhadap sebuah kredo, atau menandatangani sebuah dokumen. Seseorang bisa menjadi anggota dari Tubuh Kristus melalui dilahirkan kembali, atau regenerasi, dengan hayat ilahi.
Puji Allah, kita menerima hayat Kristus ketika kita dilahirkan kembali; pada saat itu, kita menjadi angota-anggota Tubuh-Nya. Di dalam hayat-Nya, kita disatukan kepada Kristus sebagai Kepala dan kepada seluruh kaum beriman sebagai anggota dari Tubuh-Nya. Seperti tubuh fisik kita, jari-jari kita, lengan, kaki, dan lainnya disatukan bersama oleh hayat fisik kita, kita adalah anggota-anggota dari Tubuh Kristus, saling berbagi dan disatukan Bersama dalam hayat Kristus.
2. Manusia Baru
“Sebab dalam kematian-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera.” Efesus 2:15
Gereja menjadi Tubuh Kristus berarti gereja memiliki Kristus sebagai hayat-Nya. Aspek gereja sebagai manusia baru berarti gereja memiliki Kristus sebagai personanya. Kristus adalah persona dari Tubuh dengan kepribadian-Nya. Untuk hal ini, kita sebagai anggota-anggota-Nya harus hidup oleh hayat-Nya dan mengambil Dia sebagai persona kita, bukan diri kita sendiri.
Sebagai manusia yang individual, kita semua memiliki kepribadian kita masing-masing dan berbeda secara latar belakang, pendidikan, budaya, preferensi, dll. Meskipun kita dengan kuat damba untuk menjadi satu dengan yang lainnya, jika kita hidup dengan kepribadian kita sendiri, hal ini menjadi tidak mungkin.
Tetapi Kristus sendiri sekarang tinggal di dalam kita menjadi persona baru kita. Dia ingin kita mengambil Dia dengan kepribadian-Nya menjadi persona kita. Ini berarti kita mengambil keinginan dan perasaan-Nya, dan bukan keinginan dan perasaan kita.
Ketika kita hidup demikian secara spontan kita akan menjadi satu karena satu Persona yang akan diperhidupkan melalui kita semua – Yesus Kristus.
3. Kerajaan Allah
“Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah.” Efesus 2:19
Frase kawan sewarga dari orang-orang kudus di sini menunjukkan keselamatan kita membawa kita ke dalam kerajaan yang baru – kerajaan Allah. Di sini, seluruh kaum beriman adalah kawan sewarga di dalam kerajaan Allah.
Sebagai warga dari sebuah negara, masyarakat memiliki hak-hak tertentu. Misalnya, di US, warga-warganya memiliki hak yaitu kebebasan berbicara. Tetapi tanggung jawab tentu datang bersamaan dengan seseorang menjadi warga dari sebuah negara, seperti membayar pajak.
Demikian pula, hari ini kita memiliki hak dan tanggung jawab sebagai warga dari Gereja sebagai kerajaan Allah. Terkadang kita ingin menikmati hak tanpa memikul tanggung jawab, tetapi sebagai warga kita harus tahu serta memikul tanggung jawab dari gereja sebagai kerajaan Allah
4. Rumah Tangga Allah
“Anggota-anggota keluarga Allah.” Efesus 2:19
Seluruh kaum beriman menyusun rumah tangga (keluarga) Allah. Ini merupakan aspek yang manis dari gereja, sebagai rumah tangga gereja mengacu kepada keluarga Allah. Ketika kita diselamatkan, tidak peduli apa pun latar belakang kita sebelumnya, kita menjadi anggota dari rumah tangga, keluarga, Allah.
Sebagai kerajaan Allah, kita memiliki hak dan tanggung jawab sebagai warga. Tetapi sebagai rumah tangga Allah, keluarga Allah, kita memiliki Allah sebagai Bapa kita dan kaum beriman lainnya sebagai saudara-saudara dan saudari-saudari kita. Gereja menjadi rumah Allah, keluarga Allah, di mana kita menikmati kepedulian (perawatan) dari Bapa kita dan di mana kita saling mempedulikan satu sama lain. Kita menemukan perhentian yang sejati, kepuasan, dan kenikmatan sebagai anggota-anggota rumah tangga Allah.
5. Tempat kediaman Allah
“Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan. Di dalam Dia kamu juga turut dibangin menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.” Efesus 2:21-22
Gereja juga adalah tempat kediaman Allah di bumi. Betapa luar biasa bahwa hari ini tempat kediaman Allah adalah roh kita, dan bukan secara individual tetapi secara korporat dengan orang beriman lainnya di dalam Kristus. Hari ini kita sedang bertumbuh di dalam hayat-Nya dan dibangunkan bersama menjadi tempat kediaman Allah yang korporat.
Catatan 2 dalam ayat 21 di dalam Perjanjian Baru versi pemulihan membantu kita untuk melihat:
“Karena bangunan ini hidup (1 Ptr. 2:5), ia sedang bertumbuh menjadi bait Allah yang kudus. Pembangunan gereja yang sesungguhnya sebagai rumah Allah adalah pertumbuhan kaum beriman dalam hayat.”
Tempat kediaman Allah di bumi bukanlah sebuah bangunan fisik tetapi kaum beriman-Nya yang telah ditebus dan dilahirkan kembali, dibangunkan bersama melalui pertumbuhan dalam hayat ilahi di dalam kita. Hari ini kita sedang bertumbuh bersama sebagai tempat kediaman. Semakin kita bertumbuh dalam hayat, tempat kediaman Allah makin terbangun.
6. Mempelai perempuan, istri Kristus
“Hai suami, kasihilah istrimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya. Untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, supaya jemaat kudus dan tidak bercela.” “Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat (gereja).” Efesus 5:25-27, 32.
Gereja adalah mempelai perempuan, istri Kristus. Dalam aspek ini, Kristus mengasihi kita dengan kasih mesra seorang suami, dan kita mengasihi Dia sebagai Mempelai Laki-laki kita yang terkasih. Dalam kasih-Nya, Dia menyiapkan kita melalui membasuh kita dengan air di dalam Firman bagi hari pernikahan kita pada saat Dia kembali.
7. Pasukan
“Akhirnya hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis.” Efesus 6:10-11
Tubuh Kristus, manusia baru, kerajaan Allah, rumah tangga Allah, tempat kediaman Allah, dan mempelai perempuan Kristus adalah aspek-aspek positif dari gereja. Tetapi gereja juga adalah pasukan Allah untuk melawan musuh-Nya, si jahat. Ini adalah aspek penting dari gereja.
Banyak orang terbiasa dengan ayat-ayat di dalam Efesus 6 mengenai mengenakan perlengkapan senjata Allah. Tetapi ketika kita melihat pada Bahasa Yunani dari ayat-ayat ini, kita menyadari bahwa perlengkapan senjata ini bukanlah untuk orang Kristen secara individual. Paulus menasihatkan gereja, yang tersusun dari seluruh kaum beriman, untuk mengenakan perlengkapan senjata Allah. Jadi, gereja adalah pasukan Allah yang korporat, menjadi kuat di dalam Tuhan untuk berjuang dalam peperangan rohani melawan musuh Allah
Melihat dan memasuki realitas gereja
Wahyu gereja di dalam Kitab Efesus sangat kaya, dalam, dan tinggi. Kita dapat berdoa agar Roh realitas menyingkapkan perkara gereja berdasarkan Kitab Efesus, dan kita dapat meminta agar Tuhan membawa kita ke dalam realitas dari setiap aspek gereja di dalam pengalaman kita.
“Tuhan yang terkasih, terima kasih untuk gereja. Berikan aku roh hikmat dan wahyu sehingga aku dapat melihat gereja dalam seluruh aspek. Aku juga ingin meminta Roh realitas membawa aku dan seluruh anggota Tubuh-Mu ke dalam realitas gereja, sehingga Engkau bisa mendapatkan gereja yang adalah hasrat-Mu. Amin.”
Post Views: 361