Kehidupan Kristen | 22 Desember 2023
Obat Rohani Kita: Roh itu sebagai Dosis yang Almuhit
        
Anda mungkin mencoba menghindari penyakit, tetapi entah bagaimana Anda terkena flu yang sedang menyebar. Suara bindeng, pusing, dan hidung mampet, membuat Anda merasa tidak enak. Jadi, Anda pergi ke apotek untuk membeli salah satu obat pereda flu, minum dosis pertama, dan mulai merasa sedikit lebih baik.

Tidak ada orang yang suka sakit. Namun pernahkah Anda merasa seolah-olah Anda sedang menderita “flu” rohani? Anda ingin mengekspresikan Kristus kepada orang-orang, namun ternyata Anda tidak mampu melakukannya. Mungkin Anda berusaha keras untuk bersabar terhadap seseorang, namun pada akhirnya, Anda jadi gemas hingga mengatakan sesuatu yang tidak baik dan langsung menyesalinya setelahnya

Pengalaman seperti ini menyadarkan Anda bahwa Anda “sakit” karena kurangnya kesabaran dan kebaikan, jadi Anda memohon Tuhan memberi Anda lebih banyak kesabaran atau membantu Anda bersikap baik.

Tapi ini sepertinya tidak membantu. Semakin kita memohon kepada Tuhan agar memberi kita kesabaran atau membantu kita menjadi lebih baik, kita malah menjadi semakin parah. Namun ada kabar baik: kita memiliki “obat” rohani berbagai gejala untuk segala penyakit yang kita derita dalam kehidupan Kristen kita.

Dalam postingan kali ini, kita akan menemukan pengobatan rohani yang mujarab yang Allah berikan kepada kita dengan membaca beberapa kutipan dari buku Ekonomi Allah karya Witness Lee. Buku ini telah membukakan Firman Allah dengan memberikan bantuan luar biasa untuk mengarahkan seluruh hidup kristiani kita.

Ekonomi Allah
Mari kita bahas dulu arti ekonomi dalam judul bukunya. Dalam bahasa Yunani, bahasa asli Perjanjian Baru, kata oikonomia diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris sebagai ekonomi. Kata Yunani ini muncul di beberapa tempat dalam Perjanjian Baru, seperti Efesus 1:10:

“sebagai persiapan (bahasa aslinya oikonomia) kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di surga maupun yang di bumi.”

Witness Lee juga menulis catatan dalam Perjanjian Baru Versi Pemulihan. Dalam catatan 1 ayat ini, beliau menjelaskan pengertian ekonomi:

“Atau, rencana, ekonomi. Kata Yunaninya, oikonomia, berarti hukum rumah tangga, tata laksana atau administrasi rumah tangga, dan dikembangkan sebagai pengaturan, rencana, dan ekonomi administratif. Berdasarkan keinginan-Nya, ekonomi yang Allah rencanakan dan tetapkan di dalam diri-Nya adalah mempersatukan segala sesuatu di dalam Kristus sebagai Kepala pada kegenapan waktu. Ini dicapai melalui penyaluran suplai hayat berlimpah dari Allah Tritunggal sebagai faktor kehidupan ke dalam semua anggota gereja, sehingga mereka dapat bangkit dari situasi yang mati dan dilekatkan kepada Tubuh”

Ekonomi Allah, atau rencana Allah, adalah untuk menyalurkan suplai hayat yang berlimpah dari Allah Tritunggal ke dalam manusia.

Dalam buku Ekonomi Allah, saudara Lee menjabarkan secara rinci ekonomi Allah, di mana Allah memperoleh ekspresi-Nya di alam semesta melalui umat pilihan-Nya.

Dosis rohani kita yang almuhit
Bab 2 buku ini, yang berjudul “Roh Yang Almuhit,” menyingkapkan kekayaan dari Roh itu. Sdr. Lee menulis di halaman (18) bahwa Roh itu, yang kita terima ketika kita dilahirkan kembali, “ada di dalam kita sebagai transmisi Allah, yang terus-menerus mentransmisikan segala adanya Allah dan milik Allah di dalam Kristus.”

Sdr. Lee kemudian melanjutkan:

“Pernahkah kita menyadari bahwa Roh Kudus adalah ‘dosis’ terbaik di seluruh dunia? Satu dosis saja sudah cukup untuk memenuhi semua keperluan kita. Segala adanya Bapa dan Putra serta segala sesuatu yang Mereka miliki ada di dalam Roh yang ajaib ini . Pertimbangkan berapa banyak unsur yang terkandung dalam takaran ini: kodrat ilahi Allah dengan sifat insani Kristus, kehidupan insani-Nya dengan penderitaan di bumi, khasiat kematian-Nya yang ajaib, kebangkitan-Nya, kenaikan-Nya, dan penobatan-Nya. Oh, kita tidak bisa membayangkan dosis semacam apa ini! Namun, puji Tuhan, setiap hari kita dapat menikmatinya.

Satu pil obat flu saja manjur untuk mengatasi berbagai gejala flu. Itu karena obat itu mengandung berbagai bahan yang mengatasi berbagai masalah. Ini mencakup semua. Ini adalah ilustrasi yang baik tentang Roh itu sebagai dosis almuhit yang memenuhi semua keperluan kita. Di dalam Roh yang yang almuhit terdapat berbagai aspek yang limpah dari Bapa dan Putra yang dapat kita nikmati setiap hari.

Solusi terhadap masalah-masalah kita bukanlah dengan meminta Allah memberi kita lebih banyak kesabaran atau kebaikan, tapi cukup dengan menerima dosisnya. Ketika kita menyadari kekurangan kita, kita hanya perlu meminum dosis almuhit dari Roh itu. Menurut ekonomi Allah, Allah ingin agar kita menerima dan menikmati suplai hayat berlimpah yang ada pada-Nya.

Belajar lebih banyak ajaran tidak membantu
Sdr. Lee membandingkan menikmati dosis Roh itu yang mujarab dengan sekadar mempelajari doktrin-doktrin dan mengetahui ajaran tentang bagaimana kita hendaknya hidup sebagai orang Kristen. Dia membagikan pengalamannya ketika diajari menurut Roma 6 bahwa kita telah disalibkan bersama Kristus dan harus menganggap diri kita mati. Di halaman (18), Sdr. Lee menulis:

“Semakin saya melakukannya [menganggap diri saya mati], saya menjadi semakin hidup. Hal tersebut tidak berhasil, karena rumusnya salah. Suatu hari, setelah bertahun-tahun, Tuhan membuka mata saya untuk melihat bahwa realitas kematian-Nya bukan berada dalam anggapan saya, namun dalam kenikmatan saya akan Roh Kudus. Hal ini diungkapkan dalam Roma 8. Roma 6 hanya memberikan definisi saja, namun Roma 8 memberikan realitas kematian Kristus, karena khasiat kematian Kristus ada di dalam Roh Kudus. Semakin kita bersekutu dengan Kristus di dalam Roh Kudus, semakin banyak kita akan dibunuh.”

Hal yang Sdr. Lee sampaikan di sini adalah bahwa penerapan nyata dalam pengalaman kita terhadap Roma 6 ditemukan dalam Roma 8, sebuah pasal yang penuh dengan pengalaman dan kenikmatan akan Roh yang berdiam di dalam diri kita.

Kemudian di halaman 19, Sdr. Lee memberikan lebih banyak pengalamannya:

“Sebelumnya ketika saya membenci seorang saudara, saya diberi tahu bahwa ‘aku yang membenci’ telah disalibkan, dan alih-alih membencinya, saya seharusnya mencintainya. Jadi saya mencoba menganggap diri saya mati, tapi tidak berhasil. Semakin saya menganggap diri saya mati, saya semakin membencinya. Lalu suatu hari, ketika bersekutu dengan Tuhan, saya dipenuhi dengan Roh Kudus-Nya. Air mata saya langsung mengalir! Saya tahu kekuatan pembunuhan itu ada dalam diri saya, membunuh kebencian dan harga diriku. Secara spontan, kasih bercampur dengan air mata mengalir dari lubuk hati saya untuk saudara itu. Apakah ini? Inilah unsur pembunuh dalam dosis yang Ajaib itu, khasiat kematian Kristus di dalam Roh itu.”

Banyak dari kita menemukan bahwa mencoba menerapkan secara mental ajaran yang telah kita pelajari—seperti kita telah disalibkan bersama Kristus, kita tidak boleh membenci siapa pun, dan kita harus mengasihi saudara-saudara Kristen kita—tidak berhasil. Namun kita juga mengalami bahwa ketika kita meminum takaran dari Roh itu dengan mengontak Roh itu, “kandungan” kematian Kristus yang ada di dalam Roh itu secara spontan bekerja di dalam kita; kebencian kita dibunuh, dan kasih-Nya memenuhi kita.

Kandungan dosisnya
Mari kita cari tahu lebih lanjut tentang kandungan dari takaran Roh yang almuhit itu. Pertama, mari kita lihat Filipi 1:19:

“karena aku tahu bahwa kesudahan semuanya ini ialah keselamatanku oleh doamu dan pertolongan Roh Yesus Kristus.”

Sekarang mari kita baca paragraf ini di halaman (19) dalam buku Ekonomi Allah:

“Di dalam Roh Yesus ini, terdapat persediaan yang serba cukup. Kata ‘persediaan’ dalam Filipi 1:19 adalah kata khusus dalam bahasa Yunani yang berarti ‘suplai yang berlimpah atau yang mencakup segalanya.’ Roh Yesus adalah suplai yang almuhit yang di dalamnya semua keperluan kita terpenuhi. Apa yang kita perlukan? Apakah kita memerlukan penghiburan? Tidak ada seorang pun yang benar-benar dapat menghibur kita—bahkan anak-anak kita, orang tua kita, atau istri tercinta kita. Penghiburan sejati datang dari Roh Yesus yang berdiam di dalam diri kita. Ketika kita bersekutu dengan Yesus dalam Roh ini dan ketika kita hidup dalam Roh yang ajaib ini, secara otomatis kita mempunyai penghiburan batini. Terlepas dari lingkungan di luar, ada ketenangan dan kenyamanan di dalam.”

Penghiburan dalam paragraf ini bisa kita ganti dengan apa pun yang kita perlukan kapan saja: kesabaran, kebaikan, kasih sayang, daya tahan, damai, bahkan pengendalian diri. Semuanya kini tersedia bagi kita dalam Roh itu.

Kita perlu mengingat bahwa ekonomi Allah, rencana Allah, adalah untuk menyalurkan diri-Nya sebagai sumber hayat yang berlimpah ke dalam diri kita. Jadi Allah tidak memberi kita sesuatu seperti kasih atau kesabaran, Dia juga tidak hanya ingin membantu kita menjadi penuh kasih. Sebaliknya, kita perlu menyadari bahwa Dialah Roh itu yang ada di dalam kita, dan di dalam Dia ada segala yang kita perlukan dalam situasi apa pun. Apa yang Allah inginkan adalah agar kita hanya menikmati Roh itu. Ketika kita melakukannya, kita menikmati Dia sebagai dosis almuhit yang memenuhi setiap keperluan kita.

Bagaimana kita dapat mengambil dosis ini
Berbeda dengan obat flu, jika kita ingin menikmati Roh yang Ajaib ini, kita tidak perlu ke mana-mana untuk mendapatkannya. Kita sudah memiliki dosis ini! Roh itu tidak jauh dari kita. Faktanya, tidak ada seorang pun yang lebih dekat dengan kita selain Dia karena Dia ada di dalam kita.

Sebelum kita diselamatkan, Tuhan berada di luar kita dan terpisah dari kita. Namun ketika kita diselamatkan, hal itu berubah. Saat kita bertobat dan percaya ke dalam Yesus sebagai Juru Selamat kita, kita dilahirkan kembali, dan Roh itu datang untuk hidup dalam roh kita, bagian terdalam dari diri kita.

Dan 1 Korintus 6:17 menyatakan:

“Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia.”

Firman Allah memberi tahu kita bahwa Tuhan tidak hanya ada di dalam kita, tetapi kita bahkan adalah satu roh dengan Dia! Dia menyalurkan diri-Nya ke dalam roh kita untuk hidup di dalam kita dan menjadi satu roh dengan kita. Jadi untuk menikmati Dia sebagai Roh yang almuhit, kita hanya perlu mengontak Dia dalam roh kita. Daripada terus berkutat dalam pikiran atau perasaan kita, kita perlu belajar berkontak dengan Roh itu dalam roh kita.

Berfokus pada ekonomi Allah
Sekarang, mari kita baca paragraf ini dari buku di halaman 20:

“Terlalu banyak doktrin-doktrin dalam kekristenan yang mengalihkan perhatian umat Tuhan dari Tuhan sendiri, menyebabkan mereka kehilangan sasaran ekonomi Allah. Apa sasaran ini? Ini adalah Roh Kudus yang almuhit yang tinggal di dalam roh insani kita.”

Doktrin-doktrin atau ajaran-ajaran justru bisa mengalihkan perhatian kita dan membuat kita meleset dari sasaran, sasaran ekonomi Allah. Sebaliknya, kita harus berfokus pada Roh yang ajaib dan almuhit yang berdiam di dalam roh kita.

Paragraf tersebut berlanjut:

“Sepanjang hari, kita perlu belajar bagaimana berkontak dengan dan mengikuti Roh Kudus. Kita perlu belajar bagaimana bersekutu dan berurusan dengan-Nya. Kekristenan mengajar kita untuk berurusan dengan bentuk-bentuk, peraturan-peraturan, dan doktrin-doktrin. Bahkan Kitab Suci dibaca dengan cara yang salah, karena sedikit atau tidak ada kontak dengan Roh Kudus dalam membacanya. Kita hanya mempelajari doktrin-doktrin yang tertulis secara hitam dan putih. Kita perlu membaca Kitab Suci dengan menggunakan roh kita untuk berkontak dengan Roh Kudus, bukan dengan menggunakan mata kita untuk melihat kata-kata dan menggunakan pikiran kita hanya untuk memahami ajaran-ajarannya. Dari pagi hingga petang kita harus berurusan dengan Dia yang diam di dalam kita, karena Dialah Tuhan Yesus yang adalah suplai yang berlimpah.”

Paragraf ini menyinggung beberapa hal yang membantu kita untuk fokus dan menikmati Roh yang almuhit:

  • Kontak Dia: kita dapat mengontak Dia dengan berdoa, tidak hanya pada waktu yang kita tentukan untuk berdoa tetapi terus-menerus sepanjang hari. Kita dapat melakukan hal ini dengan berdoa singkat, memanggil nama-Nya, dan bahkan berkidung kepada-Nya.
  • Ikuti Dia: ketika Tuhan berbicara kepada kita di dalam hati, kita harus mengikuti-Nya dan menaati-Nya.
  • Bersekutu dan berurusan dengan Roh itu : kita dapat bersekutu dengan-Nya dengan berbicara kepada-Nya tentang apa pun dalam doa.
  • Bacalah Kitab Suci dengan melatih roh kita untuk berkontak dengan Roh Kudus, berdoa dengan Firman Allah.


Sebagai Roh itu di dalam roh kita, Kristus sendiri adalah segala sesuatu yang diperlukan bagi kita untuk menjalani kehidupan Kristen kita. Keperluan unik kita adalah mengontak dan menikmati Roh itu setiap hari, dan bahkan terus-menerus.