Pertumbuhan | 24 Juni 2022
Transformasi dalam Alkitab?

Kita semua memiliki hal-hal yang ingin kita ubah terkait diri kita. Buku-buku yang saat ini tersebar luas mengenai pengembangan diri menyasar pada kedambaan kita untuk menjadi berbeda dan berkembang dengan cara apa pun.
Dan ketika kita membaca ayat-ayat dalam Perjanjian Baru mengenai bagaimana kaum beriman perlu hidup dan bertindak, kita ingin hidup dengan cara yang sedemikian. Tetapi ketika kita membandingkan kehidupan kita sehari-hari dengan bagian-bagian itu, kita tidak bisa dan menyadari kelemahan-kelemahan kita. Sebagai contoh, kurangnya kasih kita terhadap manusia, ketidaksabaran kita, atau reaksi kita dalam situasi-situasi tertentu menunjukkan keperluan kita untuk berubah. Tapi, bagaimana kita bisa?
Allah juga menginginkan kita berubah, namun bukan dengan cara yang kita pikirkan. Faktanya, Alkitab mengatakan sesuatu yang disebut transformasi. Dalam artikel ini, kita akan melihat apa itu transformasi sesuai dengan Friman Allah.
Orang-orang menggunakan kata transformasi untuk berbicara mengenai perubahan model sebuah rumah, atau ketika seseorang mendapatkan “makeover”. Sebuah rumah atau orang yang berubah besar dan berakhir berbeda.
Menganggap transformasi sebagai orang Kristen berarti kita meningkatkan diri kita atau kebiasaan kita sehingga terlihat lebih “mirip-Kristus”, itu dapat diterima.
Tetapi arti yang alkitabiah dari transformasi tidak ada hubungannya dengan kebiasan luaran atau pengembangan diri. Mencoba dengan sederhana menjadi sama dengan yang kita baca dalam Alkitab sama halnya dengan seekor monyet yang meniru tingkah laku manusia. Apa yang Anda lihat hanyalah kebiasaan yang dipelajari, bukan ekspresi yang sejati dari seorang manusia. Itu dikarenakan monyet tidak memiliki hayat manusia.
Allah tahu bahwa kita tidak dapat memenuhi standar di dalam Firman-Nya dengan apa adanya diri kita. Lalu bagaimana kita dapat menghidupi sebuah hayat (hidup) yang mengekspresikan Allah? Jalan Allah adalah memberikan hayat kekal-Nya, dan kita mengalami perubahan yang organik melalui hayat-Nya beroperasi di dalam kita. Mari kita lihat apa artinya itu dan bagaimana hal itu terjadi.
Ayat ini tidak berkata kita “sedang diubah (ditransformasi) oleh pengembangan kebiasaan kita.” Di sini, diubah berhubungan dengan (memandang) kemuliaan Tuhan. Ketika kita memandang Tuhan di dalam persekutuan kita dengan Dia, sesuatu yang luar biasa terjadi. Catatan 7 dari ayat ini dalam Perjanjian Baru versi Pemulihan menjelaskan:
Catatan ini mengatakan bahwa ketika kita memandang Tuhan, Dia menginfus kita dengan apa adanya Dia dan apa yang telah Dia rampungkan. Diinfus berarti diisi, diliputi, dan diresapi. Jadi bagaimana kita memandang Tuhan?
Penyerapan ini membuat kita diubah secara metabolik. Ini adalah cara Allah dalam mengubah kita: dengan proses metabolik di dalam, rohani, dari hayat-Nya yang beroperasi di dalam kita.
Metabolisme fisik adalah sebuah proses yang mempertahankan kehidupan dari sebuah organisme. Melalui metabolisme, sebuah organisme hidup, bertumbuh, dan berkembang. Benda yang tanpa hayat seperti batu tidak mengalami metabolisme.
Kita, anak Allah, tidaklah tanpa hayat. Kita menerima hayat ilahi dari Allah di dalam roh kita ketika kita dilahirkan kembali. Sekarang Allah mau hayat-Nya menyebar dari roh kita ke setiap bagian diri kita, terutama jiwa kita. Ini adalah cara kita ditransfomasi dari dalam, dan Allah sebenarnya terkespresikan dalam kehidupan kita (secara luaran).
Metabolisme adalah gambaran yang baik dari pekerjaan transformasi di dalam kita. Metabolisme fisik terdiri dari dua aksi: perusakan dan pelepasan unsur lama kita dan pembangunan yang baru. Semakin kita memandang Tuhan, Kristus makin terinfus ke dalam kita dan tersebar ke jiwa kita, menggantikan kita yang lama, unsur alamiah. Secara spontan, kita mulai menghidupi cara yang berbeda dari yang kita lakukan sebelumnya.
Ulat hanya makan. Semakin dia makan nutrisi yang diperlukan, dia makin bertumbuh. Dan ketika dia membuat kepompong di mana dia menetap sedikit demi sedikit, perubahan terjadi pada tubuhnya. Akhirnya, ulat akan berubah menjadi kupu-kupu. Perubahan yang dramatik dari makhluk yang merangkak seperti cacing menjadi kupu-kupu yang indah sebagai hasil dari proses organik.
Dalam kelahiran rohani kita, kita menerima hayat Allah, yang dapat mentransformasi kita. Sekarang sama seperti ulat, kita perlu makan. Kta perlu makan makanan rohani sehingga kita dapat bertumbuh dan berkembang di dalam hayat Tuhan. Semakin kita bertumbuh, kita secara bertahap terubah di dalam.
Tuhan mau kita mengambil Dia masuk sebagai makanan dan minuman kita yang riil. Dalam Yohanes 6:35, Yesus berkata:
Dalam Injil Yohanes, kita melihat bahwa Tuhan adalah roti hidup bagi kita untuk kita makan dan air hidup bagi kita untuk kita minum. Dia adalah suplai rohani yang kita perlukan untuk kita ambil setiap hari sehingga kita dapat bertumbuh dalam hayat-Nya dan ditransformasi.
Catatan 8 dalam ayat ini mengatakan:
Ketika kita membaca keempat Kitab Injil, kita dapat melihat gambaran yang mulia dari Tuhan. Kehidupan yang luar biasa diperhidupkan Yesus sebagai manusia di bumi! Itu adalah hayat yang tanpa noda, kesalahan, atau ketidaksempurnaan dalam hal apa pun. Kebiasaan-Nya, tata krama, dan kepedulian-Nya terhadap orang-orang adalah sesuatu yang luar biasa untuk dibicarakan. Dia adalah satu-satunya manusia yang pernah menempuh kehidupan yang sepenuhnya mengekspresikan Allah.
Dan hari ini, Yesus sedang hidup di dalam kita sebagai Roh itu. Ketika kita mengontak Dia dan memandang Dia di dalam roh kita, Dia meresapi kita dengan apa adanya Dia dan yang telah Dia rampungkan, menjadi serupa dengan gambar-Nya untuk membuat kita sama dengan apa adanya Dia!
Transformasi ini jauh melebihi setiap sasaran kita yang ingin mengembangkan diri kita atau hidup seperti yang kita pikir. Selama kita mengalami proses ini, kita tidak hanya menjadi orang yang lebih baik. Cara kita berpikir dan memandang sesuatu, tingkah laku kita, dan perasaan kita mengenai manusia, dan keputusan kita menjadi berubah secara bertahap serupa dengan Tuhan. Ini dikarenakan sedikit demi sedikit, kita diserupakan dengan gambar-Nya dan dibuat menjadi sama dengan apa adanya diri-Nya.
Satu cara untuk makan makanan rohani ini adalah melalui berdoa dengan firman dari Alkitab untuk menerima suplai yang merawat oleh hayat dari Firman Allah. Seseorang yang tidak terawat secara fisik tidak dapat bertumbuh. Sama halnya, untuk bertumbuh secara rohani, kita perlu dengan konsisten mengambil suplai yang kita temukan dalam Firman Allah. Sangat baik untuk memulai hari dengan “sarapan rohani” yang sehat. Lalu sepanjang hari, kita dapat beristirahat untuk “mengunyah kembali” sebuah ayat atau frase yang kita doakan di pagi hari, atau “makan” ayat lainnya dalam Alkitab.
Memanggil nama Tuhan adalah cara yang baik untuk minum Tuhan. Kapan saja, kita dapat mengatakan, “O, Tuhan Yesus,” atau “Tuhan Yesus, aku cinta kepada-Mu.” Kita dapat memanggil Dia untuk memulai hari kita, bahkan sebelum kita beranjak dari tempat tidur. Kapan saja kita merasa haus secara rohani, kita dapat dengan sederhana memanggil nama Tuhan Yesus untuk meminum Dia.
Transformasi adalah bagian dari keselamatan lengkap Allah bagi kita. Kami hanya mendiskusikan proses luar biasa ini secara singkat dalam artikel ini. Jika Anda tinggal di Indonesia, kami sarankan Anda memesan dengan gratis cetakan dari Perjanjian Baru Versi Pemulihan di sini, sehingga Anda dapat membaca ayat-ayat dari artikel ini dengan semua catatannya untuk mempelajari lebih lanjut.
Kami juga sangat merekomendasikan pelajaran 12, “Apa itu Pertumbuhan Hayat?” dalam Pengenalan Hayat, yang dapat diunduh secara gratis dari mana saja di seluruh dunia.
Dan ketika kita membaca ayat-ayat dalam Perjanjian Baru mengenai bagaimana kaum beriman perlu hidup dan bertindak, kita ingin hidup dengan cara yang sedemikian. Tetapi ketika kita membandingkan kehidupan kita sehari-hari dengan bagian-bagian itu, kita tidak bisa dan menyadari kelemahan-kelemahan kita. Sebagai contoh, kurangnya kasih kita terhadap manusia, ketidaksabaran kita, atau reaksi kita dalam situasi-situasi tertentu menunjukkan keperluan kita untuk berubah. Tapi, bagaimana kita bisa?
Allah juga menginginkan kita berubah, namun bukan dengan cara yang kita pikirkan. Faktanya, Alkitab mengatakan sesuatu yang disebut transformasi. Dalam artikel ini, kita akan melihat apa itu transformasi sesuai dengan Friman Allah.
Definisi Transformasi pada Kamus
Pertama, mari kita melihat bagaimana kamus Merriam-Webster mendefinisikan transformasi: “Sebuah perubahan yang menyeluruh atau besar dalam seseorang atau penampakan sesuatu, bentuk.”
Orang-orang menggunakan kata transformasi untuk berbicara mengenai perubahan model sebuah rumah, atau ketika seseorang mendapatkan “makeover”. Sebuah rumah atau orang yang berubah besar dan berakhir berbeda.
Menganggap transformasi sebagai orang Kristen berarti kita meningkatkan diri kita atau kebiasaan kita sehingga terlihat lebih “mirip-Kristus”, itu dapat diterima.
Tetapi arti yang alkitabiah dari transformasi tidak ada hubungannya dengan kebiasan luaran atau pengembangan diri. Mencoba dengan sederhana menjadi sama dengan yang kita baca dalam Alkitab sama halnya dengan seekor monyet yang meniru tingkah laku manusia. Apa yang Anda lihat hanyalah kebiasaan yang dipelajari, bukan ekspresi yang sejati dari seorang manusia. Itu dikarenakan monyet tidak memiliki hayat manusia.
Allah tahu bahwa kita tidak dapat memenuhi standar di dalam Firman-Nya dengan apa adanya diri kita. Lalu bagaimana kita dapat menghidupi sebuah hayat (hidup) yang mengekspresikan Allah? Jalan Allah adalah memberikan hayat kekal-Nya, dan kita mengalami perubahan yang organik melalui hayat-Nya beroperasi di dalam kita. Mari kita lihat apa artinya itu dan bagaimana hal itu terjadi.
Kita Ditransformasi
Mari kita baca 2 Korintus 3:18
“Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.”
Ayat ini tidak berkata kita “sedang diubah (ditransformasi) oleh pengembangan kebiasaan kita.” Di sini, diubah berhubungan dengan (memandang) kemuliaan Tuhan. Ketika kita memandang Tuhan di dalam persekutuan kita dengan Dia, sesuatu yang luar biasa terjadi. Catatan 7 dari ayat ini dalam Perjanjian Baru versi Pemulihan menjelaskan:
“Ketika kita dengan muka yang tidak berselubung memandang dan memantulkan kemuliaan Tuhan, Dia menginfus kita dengan unsur-unsur apa adanya Dia dan apa yang Dia kerjakan. Demikianlah, kita diubah secara metabolis untuk memiliki bentuk hayat-Nya oleh kuasa hayat-Nya, berdasarkan esens hayat-Nya, yaitu kita ditransfigurasikan terutama oleh pembaruan pikiran kita (Rm. 12:2), menjadi gambar-Nya. Sedang diubah menyatakan kita sedang berada dalam proses pengubahan.”
Catatan ini mengatakan bahwa ketika kita memandang Tuhan, Dia menginfus kita dengan apa adanya Dia dan apa yang telah Dia rampungkan. Diinfus berarti diisi, diliputi, dan diresapi. Jadi bagaimana kita memandang Tuhan?
Memandang Tuhan di dalam roh kita
2 Korintus 3:17 mengatakan. “Tuhan adalah Roh.” Ketika kita diselamatkan, Tuhan sebagai Roh itu datang untuk tinggal di dalam roh kita. Sehinga kita dapat memandang Dia di dalam roh kita melalui bersekutu dengan Dia di dalam doa dan di dalam Firman. Ketika kita memandang Tuhan, Dia meresapi kita dengan apa adanya diri-Nya.
Penyerapan ini membuat kita diubah secara metabolik. Ini adalah cara Allah dalam mengubah kita: dengan proses metabolik di dalam, rohani, dari hayat-Nya yang beroperasi di dalam kita.
Metabolisme fisik adalah sebuah proses yang mempertahankan kehidupan dari sebuah organisme. Melalui metabolisme, sebuah organisme hidup, bertumbuh, dan berkembang. Benda yang tanpa hayat seperti batu tidak mengalami metabolisme.
Kita, anak Allah, tidaklah tanpa hayat. Kita menerima hayat ilahi dari Allah di dalam roh kita ketika kita dilahirkan kembali. Sekarang Allah mau hayat-Nya menyebar dari roh kita ke setiap bagian diri kita, terutama jiwa kita. Ini adalah cara kita ditransfomasi dari dalam, dan Allah sebenarnya terkespresikan dalam kehidupan kita (secara luaran).
Metabolisme adalah gambaran yang baik dari pekerjaan transformasi di dalam kita. Metabolisme fisik terdiri dari dua aksi: perusakan dan pelepasan unsur lama kita dan pembangunan yang baru. Semakin kita memandang Tuhan, Kristus makin terinfus ke dalam kita dan tersebar ke jiwa kita, menggantikan kita yang lama, unsur alamiah. Secara spontan, kita mulai menghidupi cara yang berbeda dari yang kita lakukan sebelumnya.
Ilustrasi ulat
Ilustrasi yang baik dari ditransformasi secara metabolik adalah perubahan yang dialami ulat. Ketika lahir, ulat memiliki hayat yang akan berubah (bertransformasi) menjadi kupu-kupu. Dia tidak mengenakan sebuah kostum kupu-kupu atau mencoba bertingkah laku seperti seekor kupu-kupu.
Ulat hanya makan. Semakin dia makan nutrisi yang diperlukan, dia makin bertumbuh. Dan ketika dia membuat kepompong di mana dia menetap sedikit demi sedikit, perubahan terjadi pada tubuhnya. Akhirnya, ulat akan berubah menjadi kupu-kupu. Perubahan yang dramatik dari makhluk yang merangkak seperti cacing menjadi kupu-kupu yang indah sebagai hasil dari proses organik.
Dalam kelahiran rohani kita, kita menerima hayat Allah, yang dapat mentransformasi kita. Sekarang sama seperti ulat, kita perlu makan. Kta perlu makan makanan rohani sehingga kita dapat bertumbuh dan berkembang di dalam hayat Tuhan. Semakin kita bertumbuh, kita secara bertahap terubah di dalam.
Tuhan mau kita mengambil Dia masuk sebagai makanan dan minuman kita yang riil. Dalam Yohanes 6:35, Yesus berkata:
“Kata Yesus kepada mereka: “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.”
Dalam Injil Yohanes, kita melihat bahwa Tuhan adalah roti hidup bagi kita untuk kita makan dan air hidup bagi kita untuk kita minum. Dia adalah suplai rohani yang kita perlukan untuk kita ambil setiap hari sehingga kita dapat bertumbuh dalam hayat-Nya dan ditransformasi.
Ditransformasi ke dalam gambar yang sama
Kita ditrasnformasi jadi apa? Dua Korintus 3:18 memberi tahu kita bahwa kita “sedang diubah (ditransformasi) menjadi serupa dengan gambar-Nya (into the same image).”
Catatan 8 dalam ayat ini mengatakan:
“Diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya berarti diserupakan dengan Kristus yang bangkit dan dimuliakan, agar kita menjadi sama seperti Dia (Rm. 8:29).”
Ketika kita membaca keempat Kitab Injil, kita dapat melihat gambaran yang mulia dari Tuhan. Kehidupan yang luar biasa diperhidupkan Yesus sebagai manusia di bumi! Itu adalah hayat yang tanpa noda, kesalahan, atau ketidaksempurnaan dalam hal apa pun. Kebiasaan-Nya, tata krama, dan kepedulian-Nya terhadap orang-orang adalah sesuatu yang luar biasa untuk dibicarakan. Dia adalah satu-satunya manusia yang pernah menempuh kehidupan yang sepenuhnya mengekspresikan Allah.
Dan hari ini, Yesus sedang hidup di dalam kita sebagai Roh itu. Ketika kita mengontak Dia dan memandang Dia di dalam roh kita, Dia meresapi kita dengan apa adanya Dia dan yang telah Dia rampungkan, menjadi serupa dengan gambar-Nya untuk membuat kita sama dengan apa adanya Dia!
Transformasi ini jauh melebihi setiap sasaran kita yang ingin mengembangkan diri kita atau hidup seperti yang kita pikir. Selama kita mengalami proses ini, kita tidak hanya menjadi orang yang lebih baik. Cara kita berpikir dan memandang sesuatu, tingkah laku kita, dan perasaan kita mengenai manusia, dan keputusan kita menjadi berubah secara bertahap serupa dengan Tuhan. Ini dikarenakan sedikit demi sedikit, kita diserupakan dengan gambar-Nya dan dibuat menjadi sama dengan apa adanya diri-Nya.
Memandang, makan, dan minum setiap hari
Transformasi tidak terjadi dalam semalam. Ini merupakan sebuah proses seumur hidup. Karena itu, kita tidak seharusnya kehilangan semangat atau menjadi tidak sabar. Allah sangat senang membiarkan perubahan yang sejati ini terjadi di dalam kita melalui penyebaran secara bertahap dari hayat-Nya. Hal utamanya adalah kita perlu meluangkan waktu untuk memandang kepada Tuhan dan makan serta minum Dia terus-menerus.
Satu cara untuk makan makanan rohani ini adalah melalui berdoa dengan firman dari Alkitab untuk menerima suplai yang merawat oleh hayat dari Firman Allah. Seseorang yang tidak terawat secara fisik tidak dapat bertumbuh. Sama halnya, untuk bertumbuh secara rohani, kita perlu dengan konsisten mengambil suplai yang kita temukan dalam Firman Allah. Sangat baik untuk memulai hari dengan “sarapan rohani” yang sehat. Lalu sepanjang hari, kita dapat beristirahat untuk “mengunyah kembali” sebuah ayat atau frase yang kita doakan di pagi hari, atau “makan” ayat lainnya dalam Alkitab.
Memanggil nama Tuhan adalah cara yang baik untuk minum Tuhan. Kapan saja, kita dapat mengatakan, “O, Tuhan Yesus,” atau “Tuhan Yesus, aku cinta kepada-Mu.” Kita dapat memanggil Dia untuk memulai hari kita, bahkan sebelum kita beranjak dari tempat tidur. Kapan saja kita merasa haus secara rohani, kita dapat dengan sederhana memanggil nama Tuhan Yesus untuk meminum Dia.
Transformasi adalah bagian dari keselamatan lengkap Allah bagi kita. Kami hanya mendiskusikan proses luar biasa ini secara singkat dalam artikel ini. Jika Anda tinggal di Indonesia, kami sarankan Anda memesan dengan gratis cetakan dari Perjanjian Baru Versi Pemulihan di sini, sehingga Anda dapat membaca ayat-ayat dari artikel ini dengan semua catatannya untuk mempelajari lebih lanjut.
Kami juga sangat merekomendasikan pelajaran 12, “Apa itu Pertumbuhan Hayat?” dalam Pengenalan Hayat, yang dapat diunduh secara gratis dari mana saja di seluruh dunia.
Post Views: 392